Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PPIT Wuhan Bantah Minta Donasi untuk Mahasiswa Indonesia

Kompas.com - 30/01/2020, 14:13 WIB
Dani Prabowo,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Perhimpunan Pelajar Indonesia di Tiongkok (PPIT) menyatakan, hingga kini tidak pernah meminta donasi untuk membantu mahasiswa maupun warga negara Indonesia (WNI) yang ada di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.

Ketua Ranting PPIT di Huazhong University Science and Technology (HUST) Khoirul Umam Hasbiy berharap, seluruh pihak lebih waspada terhadap pihak-pihak yang membuka donasi untuk membantu mahasiswa dan WNI yang berada di Wuhan.

“Karena kalau ada bantuan, tentu langsung diterima koordinator atau ketua ranting. Tidak ada atas nama personal atau mengaku-aku bagian dari PPIT,” kata Khoirul menjawab pertanyaan Kompas.com, Kamis (30/1/2020).

Baca juga: Sewa Pesawat Sipil, Kemenlu Siap Evakuasi WNI dari Wuhan

Sebelumnya seorang pengguna Facebook atas nama Bram Bachrun mengunggah informasi yang berisi imbauan bahwa PPIT Wuhan dan mahasiswa Indonesia tidak membuka donasi apa pun.

Dalam unggahannya, Bram menyertakan tangkapan gambar berupa ajakan donasi oleh akun @joe_william98.

Dari penelusuran Kompas.com, tangkapan gambar itu rupanya berasal dari story salah satu akun Instagram.

Baca juga: Menkes Sebut Evakuasi WNI di Wuhan Diputuskan Siang Ini

“Saya berharap semua orang tua dan relawan perlu waspada apalagi ada yang mengaku bagian dari pemerintah atau bahkan koordinator mahasiswa, bahkan baru-baru ini ada yang mengatakan bagian dari PPI Tiongkok,” kata Khoirul.

“Kebetulan saya bagian dari PPI Tiongkok dan PPIT Wuhan, jadi saya bisa konfirmasi kalau itu mahasiswa dan bagian dari kita atau bukan,” tambahnya.

Baca juga: Potret Kehidupan Warga Wuhan Satu Minggu Setelah Terisolasi Akibat Virus Corona

Sementara itu, ia enggan mengonfirmasi, apakah nama yang menyebar ajakan donasi tersebut merupakan bagian dari PPI Tiongkok atau PPIT Wuhan.

“Saya tidak mau menjelekkan nama orang lain. Yang jelas PPIT Wuhan tidak melakukan open donasi atas nama personal,” kata dia.

Ia juga menyebut bahwa data nama mahasiswa yang ada di Tiongkok sempat bocor dan disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com