JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan menyebut, China enggan berkonflik dengan Indonesia meski kapal nelayan dan coast guard mereka memasuki wilayah Perairan Natuna, Kepulauan Riau.
Menurut dia, hal tersebut bisa dilihat dari berkurangnya kapal China yang menerobos wilayah Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia.
"Mereka sudah mengurangi jumlah nelayan mereka juga yang datang ke sana. Kita harus apresiasi juga. Jadi tidak ada keinginan mereka untuk berkelahi soal itu. Kalau ada pelanggaran itu pasti ada saja," ujar Luhut di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (6/1/2019).
Baca juga: Soal Natuna, Mahfud: Indonesia Tak Mau Perang dengan China
Luhut juga meminta semua pihak tak mudah menuding pemerintah menjual kedaulatan Indonesia kepada China karena masalah ini.
Dia meminta publik memahami makna perairan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) yang diterobos China.
"Kita ini jangan terus gampang ngomong kita (pemerintah) ini menjual kedaulatan kita, beda ZEE itu," kata Luhut.
Ia menyatakan, perairan yang diterobos kapal China berada di wilayah ZEE Indonesia, bukan laut teritorial.
Wilayah ZEE menurut dia lebih berkenaan dengan potensi ekonomi atau kekayaan alam, bukan kedaulatan.
Berbeda halnya jika kapal China memasuki laut teritorial Indonesia. Itu bisa disebut telah melanggar kedaulatan Indonesia.
"ZEE itu bicaranya ialah mengenai ekonomi kan bukan bicara kedaulatan. Dua binatang beda itu," kata politisi Partai Golkar ini.
"Jadi sekali lagi saya ingin garis bawahi. Tidak ada keinginan pemerintah untuk meng-exercise mengenai kami berunding mengenai batas wilayah kita. Enggak ada. itu supaya jelas dulu," ucap dia.
Baca juga: Soal Natuna, PKS Minta Jokowi Satukan Pendapat Para Menteri
Sebelumnya, kapal pencari ikan dan coast guard milik China berlayar di kawasan perairan Natuna yang berdasarkan Konvensi United Nations Convention on The Law of The Sea (UNCLOS) 1982 masuk dalam Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia.
Pemerintah Indonesia mencoba jalur diplomasi untuk menyelesaikan masalah ini dengan melayangkan nota protes terhadap China melalui Duta Besar yang ada di Jakarta.
Sementara itu, TNI dan Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI terus disiagakan di Perairan Natuna yang masuk dalam Provinsi Riau untuk memantau kondisi di sana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.