Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendagri Minta Kepala Daerah Tak Saling Menyalahkan Soal Banjir Jabodetabek

Kompas.com - 02/01/2020, 18:15 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) meminta agar para kepala daerah tak saling menyalahkan atas kejadian banjir yang terjadi di Jabodetabek dalam dua hari ini.

Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendagri Hadi Prabowo di tengah kunjungannya memberikan bantuan untuk korban banjir di Tangerang dan Bekasi, Kamis (2/1/2020).

Menurut Hadi, harus ada perencanaan yang baik untuk jangka menengah dan panjang secara terpadu yang dilakukan setiap kepala daerah.

"Sehingga kita inginkan, tidak ada lagi kalau ada hal-hal kesalahan, 'ini (banjir) dari kabupaten yang di atas, ini kiriman', dan sebagainya," ujar Hadi.

Baca juga: Kepala BNPB Akui Evakuasi Warga Korban Banjir Lambat

Apalagi, kata dia, Kemendagri sudah mengingatkan sejak awal bahwa saat ini akan mulai memasuki musim penghujan.

Dengan demikian, koordinasi antarinstansi terkait di setiap pemerintah daerah mulai dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Sosial, Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol), serta Sekretaris Daerah harus dilakukan untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan.

"Dari perencanaan anggaran juga diingatkan dalam Permendagri Nomor 33 kaitannya dengan petunjuk penyusunan APBD bahwa kita harus melakukan mitigasi bencana, kedua menentukan peta rawan bencana, ketiga penyelenggaraan anggaran khususnya dalam keadaan tanggap darurat," kata dia.

Baca juga: Kemendagri Kirim Bantuan untuk Korban Banjir di Tangerang dan Bekasi

"Sehingga ke depannya perlu kita koordinasikan baik antara Pemkot Bogor, Tangerang, Bekasi, Pemprov DKI, serta Kementerian PUPR sehingga perencanaan terintegrasi," lanjut dia.

Diketahui banjir yang melanda Jabodetabek sejak 1 Januari 2020 juga merupakan banjir kiriman dari daerah Bogor karena tingginya intesitas air di Bendung Katulampa.

Selain itu, tingginya curah hujan yang ekstrem juga membuat banjir di pembuka 2020 ini sebagai banjir terparah sepanjang sejarah banjir yang terjadi di wilayah Jakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Angota Paspampres Jokowi

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Angota Paspampres Jokowi

Nasional
Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Nasional
Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta Bersama Pengacara

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Pengamat: Siapa Pun yang Jadi Benalu Presiden

Nasional
Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Syarat Usia Masuk TK, SD, SMP, dan SMA di PPDB 2024

Nasional
Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Jokowi Sebut Semua Negara Takuti 3 Hal, Salah Satunya Harga Minyak

Nasional
Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Demokrat Anggap SBY dan Jokowi Dukung “Presidential Club”, tetapi Megawati Butuh Pendekatan

Nasional
Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Demokrat Bilang SBY Sambut Baik Ide “Presidential Club” Prabowo

Nasional
Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Jokowi Kembali Ingatkan agar Anggaran Tidak Habis Dipakai Rapat dan Studi Banding

Nasional
Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Jaksa Ungkap Ayah Gus Muhdlor Hubungkan Terdakwa dengan Hakim Agung Gazalba lewat Pengacara

Nasional
Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Disebut PAN Calon Menteri Prabowo, Eko Patrio Miliki Harta Kekayaan Rp 131 Miliar

Nasional
Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar, tapi dari Bawah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com