Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kubu Bamsoet Masuk ke Struktur Pengurus Golkar? Ini Jawaban Airlangga

Kompas.com - 05/12/2019, 06:12 WIB
Achmad Nasrudin Yahya,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum terpilih Golkar Airlangga Hartarto dipercaya menjadi formatur tunggal untuk membentuk komposisi kepengurusan DPP Golkar periode 2019-2024.

Penunjukan tersebut didasarkan pada persetujuan 558 peserta Musyawarah nasional (Munas) X Golkar 2019 usai Airlangga ditetapkan sebagai ketua umum terpilih.

"Tadi sudah ditetapkan, formaturnya adalah dipimpin ketua umum," ujar Airlangga di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, Rabu (4/12/2019).

Baca juga: Airlangga Hartarto Ditetapkan Jadi Ketua Umum Golkar Lewat Aklamasi

Namun demikian, komposisi kepengurusan DPP Golkar sejauh ini masih penuh teka-teki.

Pasalnya, Airlangga masih merahasiakan nama-nama yang masuk dalam daftar kepengurusan DPP Golkar.

Dia mengatakan, penyusunan strtuktur DPP Golkar menunggu pembahasan, termasuk apakah nantinya akan mengalami perubahan dari periode sebelumnya.

"Struktur akan ada pembahasan," kata Airlangga.

Pria yang juga menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian itu diberikan durasi waktu 60 hari untuk meracik kepengurusan pusat.

Saat ditanya mengenai pembagian komposisi dengan para loyalis Bambang Soesatyo (Bamsoet), mantan kompetitornya di Munas, Airlangga belum bisa memberikan kepastian.

Baca juga: Ketua Munas Golkar Sebut Airlangga Belum Tentu Jadi Capres meski Banyak Dukungan

"Kita tunggu saja," kata dia.

Sebelumnya diberitakan, forum Munas Golkar menyepakati dan menetapkan Airlangga Hartarto sebagai ketua umum Golkar periode 2019-2024 secara aklamasi.

Aklamasi itu terjadi setelah 558 pemilik suara menerima laporan pertanggungjawaban dan mendukung penuh Airlangga untuk mengetuai Golkar periode 2019-2024.

Setelah melihat hasil tersebut, pimpinan sidang Azis Syamsuddin lantas menawarkan ke forum untuk menetapkan langsung Airlangga sebagai ketua umum terpilih.

"Sepakatkah untuk mempersingkat dan menetapkan (Airlangga) ketua umum Golkar?" kata Azis di hadapan forum Munas di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, Rabu (4/12/2019).

"Setuju!" jawab forum lantang.

Dengan begitu, Ridwan Hisjam sebagai penantang terakhir tersingkir setelah seluruh pemilik suara menyatakan mendukung Airlangga.

Baca juga: Teriakan Bamsoet Orang Baik Menggema di Luar Area Munas Golkar

Selain menetapkan Airlangga, forum juga langsung mengusulkan Aburizal Bakrie sebagai Dewan Pembina Golkar dan Akbar Tanjung sebagai Ketua Dewan Kehormatan.

Kemudian, Agung Laksono sebagai Ketua Dewan Pakar, Jusuf Kalla dan Luhut Binsar Panjaitan mendapat tempat kehormatan.

Adapun forum Munas Golkar akan langsung dilanjutkan pada rapat paripurna 7 pada Kamis (5/12/2019) pagi. 

 

Kompas TV

Eksekusi sengketa lahan milik Pemprov DKI Jakarta di kawasan Pos Pengumben, Srengseng, Kembangan, Jakarta Barat, diwarnai ketegangan. Ahli waris yang mengaku memenangkan sengketa di pengadilan tak terima lahan masih dijaga oleh para Satpol PP. Menurut kuasa hukum para ahli waris lahan sengketa, putusan tingkat PN Jakarta Barat hingga kasasi di Mahkamah Agung telah dimenangkan oleh mereka.                                

Lahan seluas 7 hektar lebih di Jalan Pos Pengumben Lama, Kembangan, Jakarta Barat ini sebelumnya dijadikan taman bibit Dinas Kehutanan Pemprov DKI Jakarta. Tim kuasa hukum pihak ahli waris pun berencana membawa kasus ini ke polisi.          

Ketegangan bermula saat puluhan personel Satpol PP menjaga lahan yang menjadi sengketa, dan menolak pengosongan yang diminta ahli waris. Saat dikonfirmasi, Kasatpol PP Jakarta Barat mengaku jika pengamanan ini merupakan perintah langsung dari pimpinan untuk menjaga lahan sengketa dari proses eksekusi.                                   

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tesenyum lalu Tertawa

Ditanya soal Ikut Dorong Pertemuan Megawati-Prabowo, Jokowi Tesenyum lalu Tertawa

Nasional
Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Berhaji Tanpa Visa Haji, Risikonya Dilarang Masuk Arab Saudi Selama 10 Tahun

Nasional
Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Kuota Haji Terpenuhi, Kemenag Minta Masyarakat Tak Tertipu Tawaran Visa Non-haji

Nasional
Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Sengketa Pileg, Hakim MK Sindir MU Kalah Telak dari Crystal Palace

Nasional
Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Wakil Ketua MK Sindir Nasdem-PAN Berselisih di Pilpres, Rebutan Kursi di Pileg

Nasional
PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

PDI-P Berada di Dalam atau Luar Pemerintahan, Semua Pihak Harus Saling Menghormati

Nasional
Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com