Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Ma'ruf: Anak Harus Terlindungi dari Kekerasan dan Intoleransi

Kompas.com - 26/11/2019, 07:50 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menegaskan, anak-anak di Indonesia harus terlindungi dari berbagai bentuk kekerasan dan intoleransi.

Hal tersebut disampaikan Ma'ruf ketika membuka Musyawarah Nasional Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) ke-VI di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Senin (25/11/2019).

"Anak harus terlindungi dari berbagai bentuk kekerasan, paparan intoleransi, serta ajaran yang mengarah permusuhan," kata Ma'ruf.

Oleh karena itu, kata dia, persoalan keberlanjutan sekolah antarjenjang pendidikan menjadi salah satu yang harus diselesaikan setiap pemerintah provinsi.

Baca juga: Maruf Tunjuk 8 Stafsus, Puan Maharani: Itu Hak Wapres

Dia mengatakan, saat ini lulusan SD sederajat dari keluarga miskin hanya 60 persen yang melanjutkan ke SMP sederajat.

Kemudian, lulusan SMP sederajat hanya 30 persen yang melanjutkan ke SMA sederajat serta hanya 3-4 persen lulusan SMA sederajat yang melanjutkan ke perguruan tinggi.

Tidak hanya itu, kata dia, angka drop out antarjenjang pendidikan karena tak ada biaya juga masih cukup tinggi.

"Di sela upaya kita terus memajukan pendiidkan saat ini terdapat 3,6 juta anak Indonesia berada pada usia sekolah tapi tidak bersekolah," kata dia.

"Berbagai tantangan yang saya sebut di atas menyangkut keluarga dan anak, untuk itu perlindungan terhadap anak dalam memastikan terpenuhinya hak anak perlu terus ditegakkan," ucap Ma'ruf.

Baca juga: Jubir Maruf: Stafsus Presiden Milenial, Stafsus Wapres Generasi Kolonial

Dalam Munas APPSI ke-VI ini, Wapres Ma'ruf Amin sendiri membuka acara dengan memukul gong.

Hadir pula Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan selaku tuan rumah, Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola sekaligus Ketua Umum APSI, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan beberapa gubernur lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

"Presidential Club" Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

Nasional
Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye 'Tahanan KPK' Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye "Tahanan KPK" Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Nasional
Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Ide "Presidential Club" Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Nasional
Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Adam Deni Dituntut 1 Tahun Penjara dalam Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik Ahmad Sahroni

Nasional
Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok 'E-mail' Bisnis

Polri Ungkap Peran 2 WN Nigeria dalam Kasus Penipuan Berkedok "E-mail" Bisnis

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com