Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surya Paloh: Nasdem Tetap Partai Pengusung Pemerintah, tapi...

Kompas.com - 23/11/2019, 18:47 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menegaskan partainya tetap bagian dari pengusung Joko Widodo-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019.

Hal itu disampaikan Surya saat menghadiri perayaan HUT Nasdem kedelapan di Jatim Expo, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (23/11/2019).

"Pikiran-pikiran kritis harus tetap kita miliki. Tapi kesetiaan dan loyalitas itu modal kita tidak boleh pergi jauh dari kita," ujar Surya.

"Kalau konsepsi, pikiran, ketegasan, konsistensi, satu, kita partai pengusung pemerintah. Kita perlu pertegas ini karena jangan ada pikiran-pikiran yang memberikan sebuah tanda tanya kepada para saudara-saudara kader Nasdem," lanjut dia.

Baca juga: Surya Paloh: Nasdem Harus Jadi Partai Paling Cair dalam Berkomunikasi Politik

Surya menyatakan Nasdem harus menunjukkan ketegasan itu sebab belakangan ini muncul kesan seolah partainya bermain dua kaki, yakni mengaku sebagai partai koalisi pemerintah namun juga menjalin komunikasi dengan partai-partai oposisi.

Surya menambahkan Nasdem tak boleh menjaga jarak dengan partai oposisi untuk menjalin komunikasi.

Namun, ia juga meminta seluruh kader Nasdem menunjukkan kesungguhannya mendukung pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

"Pemerintahan Joko Widodo-Ma'ruf Amin menaruh harapan besar kepada saudara semuanya sebagai partai pendukung pemerintah. Agar partai ini tetap menjaga komitmen kekompakan di dalam internal partai. Agar partai ini tetap menjaga misi dan visi partai," lanjut dia.

Sebelumnya, Surya Paloh sempat bertemu Presiden PKS Sohibul Iman.

Sejumlah pengamat menilai Nasdem memainkan politik dua kaki dengan berada di koalisi pemerintah namun juga menjalin komunikasi dengan partai oposisi.

Baca juga: Anies Hadiri Kongres Nasdem, Pengamat : Latihan Panggung Untuk Pilpres

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Termohon Salah Baca Jawaban Perkara, Hakim MK: Kemarin Kalah Badminton Ada Pengaruhnya

Nasional
Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak 'Heatwave'

Suhu Udara Panas, BMKG: Indonesia Tak Terdampak "Heatwave"

Nasional
Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Jumlah Dokter Spesialis Indonesia Kecil Dibanding Negara ASEAN, Jokowi: Masuk 3 Besar Tapi dari Bawah

Nasional
Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Jokowi Sebut Minimnya Dokter Spesialis Kerap Jadi Keluhan Warga

Nasional
Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Bappenas Integrasikan Rencana Pemerintah dengan Program Kerja Prabowo

Nasional
BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

BMKG Sebut Udara Terasa Lebih Gerah karena Peralihan Musim

Nasional
Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Disebut Sewa Influencer untuk Jadi Buzzer, Bea Cukai Berikan Tanggapan

Nasional
Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Profil Eko Patrio yang Disebut Calon Menteri, Karier Moncer di Politik dan Bisnis Dunia Hiburan

Nasional
PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

PDI-P Bukan Koalisi, Gibran Dinilai Tak Tepat Konsultasi soal Kabinet ke Megawati

Nasional
Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Jokowi Resmikan Program Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Nasional
Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Bawaslu Papua Tengah Telat Masuk Sidang dan Tak Dapat Kursi, Hakim MK: Kalau Kurang, Bisa Dipangku

Nasional
Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com