Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jawa Tengah Jadi Provinsi Pertama Pelaksanaan Program Ekspedisi Bakti Pemuda

Kompas.com - 21/11/2019, 13:20 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Bayu Galih

Tim Redaksi

MAGELANG, KOMPAS.com - Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy menjadikan Jawa Tengah sebagai provinsi pertama yang melaksanakan program Ekspedisi Bakti Pemuda.

"Saya sangat berterima kasih kepada Gubernur Jawa Tengah yang berkenan memprakarsai, menginisiasi dengan Kemenko PMK untuk menyelenggarakan. Ini baru pertama," kata Muhadjir usai mengukuhkan kader Ekspedisi Bakti Pemuda Kemenko PMK di Lapangan Rindam IV Diponegoro, Magelang, Jawa Tengah, Kamis (21/11/2019).

Dengan menjadi pelaksana program yang pertama, kata dia, maka Jawa Tengah akan menjadi role model untuk pelaksanaan program serupa di daerah lain.

Kemenko PMK juga akan mengevaluasi kelemahan dan kekuatan dari program tersebut sebelum diterapkan ke provinsi lain.

"Ini kita harapkan seluruh provinsi bisa adopsi program ini. Insya Allah (Jawa Tengan jadi role model), itu nanti akan dievaluasi kelemahan dan kekuatannya kemudian akan diterapkan ke provinsi lain," kata dia.

Baca juga: Kunjungi BNPB, Menko PMK Sebut Materi Kebencanaan di Sekolah Perlu Diperkuat

Adapun, Ekspedisi Bakti Pemuda PMK merupakan kegiatan pembekalan bersama antara pusat dan daerah dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan kemampuan pemuda di bidang pemberdayaan manusia.

Kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan, kapabilitas, dan karakter manusia Indonesia.

Muhadjir mengatakan, untuk Ekspedisi Bakti Pemuda PMK di Jawa Tengah ini ada sekitar 2.000 orang peserta dari berbagai bidang yang berasal dari 8 wilayah di Jawa Tengah.

Delapan wilayah tersebut adalah Solo Raya, Kota Solo, Sukoharjo, Sragen, Klaten, Boyolali, Wonogiri, dan Kota Magelang.

Program dibuat untuk bermacam latar belakang, mulai dari yang berpendidikan SMA, pendamping desa, program keluarga harapan (PKH), Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) hingga penyuluh agama.

"Pokoknya mereka ini ibarat pasukan adalah pasukan yang siap dikerahkan setiap saat, ketika dibutuhkan Kemenko PMK," kata dia.

Baca juga: Menko PMK Perkirakan Ada 10 Juta Orang Butuh Kartu Prakerja

Sementara itu Deputi I Kemenko PMK bidang Kerawanan Sosial dan Dampak Bencana Dody Husodo mengatakan, kegiatan Ekspedisi Bakti PMK ini merupakan kegiatan nyata pemerintah untuk membentuk kader dan agen perubahan di daerah terkait tugas Kemenko PMK.

"Ini kegiatan nyata dari pemerintah untuk membentuk kader-kader, agen-agen perubahan di daerah yang terkait tugas-tugas Kemmenko PMK, bekerja sama dengan kementerian lembaga terkait lainnya dan daerah," kata dia.

Para peserta Ekspedisi Bakti Pemuda melaksanakan pembekalan selama enam hari di Rindam IV Diponegoro dengan materi pendidikan karakter kebangsaan dan substansi bidang PMK.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak ada Rencana Bikin Ormas, Apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Tak Dianggap Kader PDI-P, Jokowi dan Keluarga Diprediksi Gabung Golkar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com