Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Yakinkan Surya Paloh, PKS Tegaskan Tak Ada Kadernya yang Terpapar Paham Radikal

Kompas.com - 31/10/2019, 13:17 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera menegaskan, tidak ada satu pun kadernya yang menganut paham radikal.

Pernyataan ini merespon Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, yang meminta Presiden PKS, Sohibul Iman, memastikan partainya bersih dari penganut ideologi selain Pancasila.

"Kalau Pak Sohibul Iman bilangnya ke Pak Surya Paloh, monggo kalau ditemukan satu orang saja kader PKS yang radikal, kontak saya. Itu sudah dikatakan sejak enam sampai tujuh bulan lalu, dan tidak ada kontak," kata Mardani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (31/10/2019).

Baca juga: Saan: Nasdem Memastikan PKS Clear dari Kelompok Radikal

Mardani menegaskan, partainya tetap menjunjung tinggi Pancasila.

Oleh karenanya, saat ini bukan lagi saatnya sibuk membahas ideologi negara, melainkan bagaimana mewujudkan Indonesia maju.

"Jadi kalau buat PKS, Indonesia ini final, Pancasila ini final," ujar Mardani.

"Tugas kita sekarang bukan sibuk membahas ideologi negara, tapi bagaimana mewujudkan tujuan konstitusi, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, sampai negara kita menjadi negara maju," lanjutnya.

Baca juga: Nasdem Bantah Kesepakatan dengan PKS Guna Tingkatkan Daya Tawar

Sekretaris Fraksi Partai Nasdem di DPR, Saan Mustopa, mengatakan, pertemuan antar pimpinan Partai Nasdem dan PKS, Rabu (30/10/2019) malam, untuk mencari titik temu mengenai sikap cinta Pancasila dan NKRI.

Saan mengatakan, PKS dan Nasdem sepakat untuk tidak memberi ruang dan tempat pada kelompok-kelompok radikalisme, intoleran, dan terorisme.

Bahkan, kata dia, Nasdem juga memastikan partai yang dinahkodai oleh Sohibul Iman itu tidak ditunggangi oleu kelompok radikal.

"Kita ingin memastikan bahwa PKS 'clear' bahwa PKS tidak sama ditunggangi dan tidak memberikan ruang dan tempat kepada kelompok-kelompok seperti itu (radikalisme, intoleran, dan terorisme)," kata Saan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (31/10/2019).

Kompas TV Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh, Rabu (30/10) sore menemui Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Sohibul Iman di Kantor DPP PKS, kedua petinggi partai ini, membantah adanya pembahasan mengenai koalisi ke depan, Pilkada dan Pilpres 2024.<br /> Pertemuan Ketua Umum Partai Nasdem, Surya Paloh dengan Presiden Partai Keadilan Sejahtera, Sohibul Iman menjadi pertemuan perdana pasca-pemilihan presiden dan pemilihan legislatif 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com