Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiru Lembaga Keuangan, Baznas Masifkan Digitalisasi Zakat

Kompas.com - 29/10/2019, 22:18 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) akan memasifkan penerapan digitalisasi zakat.

Ketua Baznas Bambang Sudibyo menilai, digitalisasi zakat menjadi hal yang tak terhindarkan di era sekarang.

"Justru dengan permasalahan jarak, permasalahan waktu itu salah satu solusinya di zaman modern ini adalah digitalisasi. Itulah yang dikembangkan," ujar Bambang usai bertemu Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Kantor Wapres, Jakarta, Selasa (29/10/2019).

Baca juga: Gandeng Go-Pay, PBNU Dorong Inovasi Zakat via Layanan Digital

Lembaga zakat sedianya sama dengan lembaga keuangan. Karena itu pengelolaannya harus profesional.

Di samping itu, lanjut Bambang, saat ini lembaga keuangan telah bertransformasi pengelolaannya secara digital.

Oleh karena itu, Bambang mengatakan, sudah selayaknya lembaga zakat juga dikelola secara digital.

Digitalisasi zakat pasti akan memudahkan pembayaran zakat. Terlebih Indonesia merupakan negara kepulauan.

Sistem pembayaran zakat digital akan memudahkan umat Islam yang tinggal di pulau-pulau Indonesia untuk memudahkan kewajibannya.

Baca juga: Go-Pay Gandeng PBNU untuk Permudah Pembayaran Zakat dan Infaq

Dalam pertemuan tersebut, Bambang juga mengundang Ma'ruf untuk membuka acara World Forum Zakat di Bandung, Jawa Barat, Selasa (5/11/2019) pekan depan.

"Kami juga memohon kepada beliau agar berkenan untuk membuka konferensi World Zakat Forum nanti pada hari Selasa minggu depan di hotel Crown Plaza Bandung," ujar Bambang.

"Dan beliau bersedia untuk menghadiri, memberikan pengarahan kemudian membuka konferensi World Zakat Forum yang akan dihadiri perwakilan 33 negara. Saya kira intinya cuma itu," lanjut dia. 

 

Kompas TV Pemberantasan paham radikal masuk menjadi salah satu prioritas kerja periode kedua Joko Widodo bersama Ma'ruf Amin. Nama-nama jenderal tercatat di Kabinet Indonesia Maju yang baru dilantik beberapa hari lalu. Namun isu paham radikal fokus pemerintah sebaliknya dituding menjadi kamuflase pemerintah untuk menutupi kinerja ekonomi yang buruk. Kritik itu dilontarkan ekonom senior Rizal Ramli. Untuk membahasnya sudah hadir Rizal Ramli ekonom senior dan Ridlwan Habib pengamat terorisme UI. #Radikalisme #RizalRamli #IsuEkonomi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com