Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nadiem Makarim Menteri Termuda, Tak Ada yang Berusia di Bawah 30 Tahun

Kompas.com - 23/10/2019, 11:14 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo pernah mengungkap rencananya merekrut calon menteri yang berusia di bawah 30 tahun.

Hal itu ia ungkapkan saat bertemu dengan pimpinan redaksi media massa di Istana Kepresidenan, 14 Agustus 2019.

"Mereka berasal dari profesional, bukan partai. Punya pengalaman manajerial yang kuat," ujar Jokowi di Istana Merdeka saat itu.

Baca juga: Nadiem Makarim Ditunjuk Jadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

 

Namun, berdasarkan pengumuman Kabinet Indonesia Maju, Rabu (23/10/2019) ini, tak ada menteri yang berusia di bawah 30 tahun.

Meski demikian, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim merupakan sosok menteri termuda di Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin.

Founder dari Gojek Indonesia ini lahir di Singapura pada 4 Juli 1984. Artinya, usia lulusan Harvard University ini sekarang adalah 35 tahun.

Baca juga: Profil Menteri Pendidikan Nadiem Makarim, Lulusan Harvard yang Dirikan Gojek

Di sisi lain, Jokowi-Ma'ruf juga mengumumkan 37 orang lainnya selaku menteri dan kepala lembaga setingkat menteri. Berikut adalah daftar nama beserta usia mereka:

1. Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD (62 tahun)

2. Menteri Koordinator Bidang Perokonomian Airlangga Hartarto (57 tahun)

3. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy (63 tahun)

Baca juga: Dilantik Jokowi, Para Menteri di Kabinet Indonesia Maju Resmi Menjabat

4. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan (72 tahun)

5. Menteri Sekretaris Negara Pratikno (57 tahun)

6. Menteri Dalam Negeri Jenderal (Pol) Tito Karnavian (55 tahun)

7. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi (57 tahun)

8. Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (68 tahun)

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com