Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komnas HAM Minta Jokowi Hentikan Kekerasan di Papua

Kompas.com - 22/10/2019, 09:45 WIB
Devina Halim,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penanganan permasalahan di tanah Papua dinilai menjadi salah satu tantangan di periode kedua kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

Komisioner Komisi Nasional untuk Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) Amiruddin Al Rahab mengungkapkan bahwa penyelesaian masalah kekerasan dan HAM di Papua membutuhkan perhatian serius oleh Jokowi.

"Penanganan permasalahan Papua. Papua ini harus mendapatkan perhatian serius supaya permasalahan kekerasan bisa dihentikan, permasalahan-permasalahan HAM bisa ditangani dan diselesaikan," kata Amiruddin ketika dihubungi Kompas.com, Senin (21/10/2019).

Baca juga: Ucapan Selamat kepada Presiden Joko Widodo dan Wapres Maruf Amin dari Asmat Papua

Selain itu, tantangan lainnya adalah terkait kemajuan aspek HAM di Tanah Air.

Menurut dia, hal itu harus menjadi agenda serius bagi Jokowi. Amiruddin menuturkan bahwa masalah HAM akan semakin rumit jika tidak diselesaikan.

"Pemajuan HAM harus menjadi agenda yang serius. Jika tidak, ya maka permasalahan HAM akan semakin rumit. Terutama pemenuhan rasa keadilan untuk korban dan keluarganya," ujar dia.

Baca juga: Sayonara Jusuf Kalla dan Keresahan soal Papua

Diketahui, dalam pelantikan sebagai Presiden periode 2029-2024, Jokowi menyampaikan lima program prioritasnya.

Kelimanya, yakni pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), pembangunan infrastruktur, penyederhanaan regulasi, penyederhanaan birokrasi dan transformasi ekonomi. 

 

Kompas TV Tersangka kasus provokasi demo di asrama mahasiswa Papua, Veronica Koman, mengunggah foto pertemuannya dengan anggota parlemen Australia yang membicarakan soal kondisi HAM di Papua di media sosial. Dalam unggahannya di akun Facebook nya, Veronica mengatakan anggota parlemen Australia antusias mendengar soal laporan kondisi Papua yang disampaikannya. Veronica dalam tulisaannya juga meminta Australia membantu menghentikan apa yang disebutnya sebagai pertumpahan darah di Papua.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com