Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiba-tiba Prabowo Potong Jawaban Surya Paloh Saat Ditanya soal Gerindra Jadi Oposisi atau Ikut Pemerintah

Kompas.com - 13/10/2019, 21:43 WIB
David Oliver Purba

Editor

Sumber Kompas TV


KOMPAS.com- Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh bertemu di kediaman Surya Paloh di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Minggu (13/10/2019).

Usai pertemuan, Prabowo dan Surya ditanya sejumlah pertanyaan oleh wartawan yang hadir.

Salah satu jurnalis menanyakan pendapat Surya, apakah sebaiknya Gerindra tetap di oposisi atau bergabung di pemerintahan.

Saat hendak menjawab pertanyaan itu, Prabowo menahan Surya.

"Kalau suasana batin saya malam ini, terus terang saja...," ucap Surya tertahan.

Prabowo tampak menahan Surya dengan tangannya. Sejumlah kader Gerindra dan NasDem yang berada di sekeling keduanya terdengar tertawa.

Baca juga: Bertemu Prabowo, Surya Paloh Bantah Bahas Menteri

"Gini...gini...gini. Sebelum menjawab, di dalam atau di luar kita akan tetap menjaga keutuhan dan kepentingan bangsa dan negara di atas segalanya," ujar Prabowo.

Surya kemudian melanjutkan jawaban yang sempat tertahan.

"Kalau suasana batin, sama saja apa yang dikatakan Mas Prabowo, itulah yang terbaik," ujar Surya.

Prabowo menambahkan bahwa baik di dalam maupun di luar pemerintahan, dia akan bekerja untuk merah putih.

Baca juga: Prabowo: Saya dan Surya Paloh Bersahabat, Kadang Berseberangan

Keduanya kemudian berpelukan.

Namun, sebelum meninggalkan awak media, Prabowo terdengar berseloroh mengucap sesuatu.

"Kalau enggak, enggak selesai-selesai ini," ujar dia.

Bantah bahas menteri

Sebelumnya, Kompas.com memberitakan, Surya Paloh membantah pertemuannya dengan Prabowo membahas posisi menteri di kabinet Presiden Joko Widodo jilid kedua.

Baca juga: Bertemu Prabowo, Surya Paloh Bantah Bahas Menteri

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com