Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kedepankan Upaya Dialogis dan Konsitusional untuk Atasi Polemik Negara

Kompas.com - 11/10/2019, 15:06 WIB
Laksono Hari Wiwoho

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Para relawan yang tergabung dalam komunitas Eropa Tetap Jokowi (ETJ) di 20 negara di Eropa mendorong cara-cara dialogis dan konstitusional dalam menyelesaikan beragam polemik di Tanah Air belakangan ini.

Melalui keterangan pers yang disampaikan kepada Kompas.com, ETJ menyampaikan rasa prihatin atas situasi yang terjadi di Tanah Air belakangan ini.

ETJ menyampaikan duka cita atas jatuhnya korban dalam peristiwa kerusuhan di wilayah Papua dan demonstrasi terkait polemik pembahasan sejumlah rancangan undang-undang.

"Mengharapkan semua pihak untuk tenang, menghentikan segala bentuk kekerasan dan mengutamakan pendekatan-pendekatan dialogis untuk menyelesaikan persoalan-persoalan secara konstitusional," demikian pernyataan ETJ yang ditandatangani oleh Sekretariat Bersama ETJ.

Untuk mengatasi hal itu, ETJ mendesak pemerintah melakukan investigasi untuk mengungkap peristiwa-peristiwa serta memberikan perlindungan keamanan dan ketertiban bagi warga.

ETJ juga mengapresiasi sikap Presiden Joko Widodo dalam menangani masalah-masalah tersebut, termasuk menunda pengesahan beberapa RUU yang dianggap bermasalah serta membuka ruang dialog dengan tokoh nasional dan mahasiswa.

Kritik disampaikan terhadap DPR yang terkesan "kejar tayang" untuk mengesahkan sejumlah RUU yang menimbulkan pro-kontra di kalangan masyarakat. DPR diminta membuka akses partisipasi bagi publik dalam proses penyempuranaan RUU.

ETJ mengecam pihak-pihak yang sengaja memperkeruh suasana, termasuk menyebarkan disinformasi di media sosial yang bertentangan dengan prinsip dan etika transparansi dan akuntabilitas.

Khusus mengenai polemik revisi Undang-Undang Pemberantasan Korupsi, relawan ETJ mendorong Presiden Jokowi untuk tetap serius dalam penanganan dan pemberantasan korupsi, dengan memperkuat KPK agar lebih akuntabel, efektif, profesional dan independen.

ETJ juga mendorong semua pihak untuk mengedepankan dialog-dialog perdamaian, pendekatan kultural dan kemanusiaan dalam menyelesaikan permasalahan di Papua.

"Meminta Polri untuk memperbaiki prosedur dan tata kelola internal guna mencegah kesalahan identifikasi dan salah tangkap atas aktivis HAM dan lingkungan," sebut ETJ.

Para relawan juga mendorong pemerintah untuk menyelesaikan pelanggaran berat hak asasi manusia sesuai mandat reformasi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Presiden Jokowi Bakal Resmikan Modeling Budidaya Ikan Nila Salin di Karawang Besok

Nasional
Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Di Forum MIKTA Meksiko, Puan Bahas Tantangan Ekonomi Global hingga Persoalan Migran

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Gibran Ingin Konsultasi Kabinet ke Megawati, Pengamat: Itu Hak Presiden, Wapres Hanya Ban Serep

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Pengamat: Kalau Diformalkan, Berapa Lagi Uang Negara Dipakai?

Nasional
Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Hadiri MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10 di Meksiko, Puan: Kepemimpinan Perempuan adalah Kunci Kemajuan Negara

Nasional
Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Polri Usulkan Penambahan Atase Kepolisian di Beberapa Negara

Nasional
Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Kopasgat Kerahkan 24 Sniper dan Rudal Chiron Amankan World Water Forum di Bali

Nasional
Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Sentil Prabowo yang Mau Tambah Kementerian, JK: Itu Kabinet Politis, Bukan Kabinet Kerja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com