Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benny Wenda Minta Polisi Ditarik dari Papua, Polri: Dia Siapa?

Kompas.com - 10/10/2019, 08:49 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mabes Polri merespons salah satu permintaan Ketua Gerakan Persatuan Pembebasan Papua Barat (ULMWP) Benny Wenda untuk menarik pasukan TNI-Polri dari Papua.

"Dia siapa? Yang penting untuk melindungi negara kita ini, ya kita sendiri, bukan orang lain. Yang bertanggung jawab terhadap NKRI ini adalah kita," ujar Kepala Bagian Penerangan Umum Bareskrim Polri Kombes Asep Adi Saputra di Bareskrim Polri, Rabu (9/10/2019).

Oleh karena itu, kata Asep, apabila NKRI ini terancam, aparat keamanan baik itu kepolisian maupun TNI harus dengan cepat mengamankannya.

Baca juga: Benny Wenda Ingin Bertemu Presiden Jokowi, tetapi Ada Syaratnya

Termasuk dengan situasi dan kondisi yang terjadi di Papua dan Papua Barat beberapa waktu lalu.

"Jadi kalau ada yang mengancam NKRI ini, maka kita yang harus cepat mengamankan," kata dia.

Adapun Benny Wenda meminta agar Pemerintah Indonesia menarik pasukan TNI-Polri dari Papua yang disampaikan melalui keterangan tertulis, Selasa (8/10/2019).

Baca juga: Benny Wenda Samakan Perjuangan Rakyat Papua dengan Palestina

Dalam keterangan tersebut, selain mengajukan sejumlah permintaan, dia juga berharap dapat bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan memenuhi permintaan tersebut.

Benny Wenda merupakan aktivis separatis asal Papua yang disebut polisi sebagai dalang kerusuhan di Papua dan Papua Barat. Benny kini diketahui menetap di Oxford, Inggris.

Kompas TV Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut tokoh separatis Benny Wenda menjadi salah satu dalang kerusuhan yang terjadi di Papua selama dua pekan terakhir.<br /> <br /> Tokoh separatis Papua Benny Wenda dituding memanfaatkan situasi kerusuhan yang terjadi di Papua agar dapat mengangkat isu kerusuhan tersebut di dalam rapat komisi tinggi hak asasi manusia PBB.<br /> <br /> Kapolri Jenderal Tito Karnavian melihat jika Benny Wenda akan membawa isu kerusuhan ini ke sidang umum PBB. #BennyWenda #Papua #TitoKarnavian
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com