Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Sebut Ada 195 Tambak Udang Belum Direlokasi dari Area Pembangunan Bandara YIA

Kompas.com - 09/10/2019, 13:04 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

KULON PROGO, KOMPAS.com - Kapolres Kulon Progo AKBP Anggara Nasution mengungkapkan, masih ada 195 tambak udang yang belum direlokasi dari area Bandar Udara Yogyakarta International Airport (YIA), Kecamatan Temon, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta.

"Masih ada 195 dari 238 (tambak udang)," ungkap Anggara di Mapolres Kulon Progo, Yogyakarta, Rabu (9/10/2019).

Menurutnya, pemilik tambak udang yang tersisa rata-rata sudah setuju untuk direlokasi ke tempat yang telah disediakan, di daerah Galur. Namun, meminta waktu untuk menyelesaikan produksi.

"Rata-rata sudah setuju untuk pindah cuman karena masih tebar panen, mereka masih minta waktu," katanya.

Baca juga: Demi Bandara YIA, Pemkab Kulon Progo Agresif Gusur Tambak Warga

Berdasarkan keterangan Anggara, relokasi tambak udang tersebut terkait langkah mitigasi bencana di sekitar Bandara YIA.

Sebab, bandara tersebut berada di pinggir laut dan diperlukan langkah antisipasi bencana.

Anggara pun tak memungkiri munculnya penolakan terkait relokasi tersebut. Namun, ia mengklaim bahwa dialog yang dilakukan pemerintah kabupaten setempat meminimalisir kericuhan.

"Jadi apa yang dibutuhkan oleh masyarakat saya rasa cukup diakomodir pemkab sehingga penolakan ada, bentrokan enggak ada," ujar Anggara.

Baca juga: Pembangunan Bandara YIA Dikebut untuk Melayani Natal dan Tahun Baru

Sejauh ini, sudah terdapat 56 kolam tambak udang yang digusur. Jumlah itu merupakan total kolam yang digusur sebanyak tiga kali.

Pemerintah telah menetapkan kawasan di Banaran, yang berada di Kecamatan Galur sebagai kawasan khusus tambak.

Lokasi Banaran tersebut diyakini mencukupi. Luas lokasi tambak di Banaran sekitar 116 hektar.

Sejumlah 35 ha sudah dimanfaatkan. Sisanya dianggap cukup untuk menampung petambak bandara.

Sejauh ini, petambak menggunakan 30 ha lahan pasir di Selatan YIA sebagai lahan tambak udang.

Kompas TV Penolakan berujung pada kericuhan. Warga berusaha menghentikan pemasangan pagar bandara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com