Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Maluku, Kepala BNPB Imbau Masyarakat Tak Termakan Hoaks

Kompas.com - 08/10/2019, 13:30 WIB
Ihsanuddin,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengimbau masyarakat Maluku untuk tidak mudah termakan hoaks seputar informasi gempa dan tsunami yang terjadi di wilayah itu.

"Kami imbau kepada saudara-saudara kami di berbagai daerah untuk tidak melemparkan isu yang kiranya tidak bisa dijamin kebenarannya," kata Doni usai bertemu Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (8/10/2019).

"Karena sampai hari ini belum ada satu teknologi atau lembaga, yang bisa prediksi kapan terjadi gempa dan tsunami," kata dia lagi.

Baca juga: Korban Jiwa Gempa Maluku jadi 39 Orang

Doni berharap, semua informasi yang disampaikan pemerintah pusat dan pemerintah daerah bisa diikuti oleh masyarakat di Maluku. Ia memastikan, pemerintah terus berusaha memberikan informasi yang benar.

"Saya juga ajak keluarga masyarakat Maluku di mana pun berada dan berbagai komunitas untuk bisa ikuti simbol kebersamaan orang Maluku, potong di kuku rasa di daging. Artinya mari kita bersama sama ringankan penderitaan saudara-saudara kita di Maluku," kata mantan Pangdam XVI Pattimura ini.

Sebelumnya, imbauan serupa agar masyarakat Maluku tidak mudah termakan informasi hoaks  disampaikan Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan Wiranto. 

Ia berharap, pengungsi gempa Maluku tak terpengaruh hoaks adanya tsunami pascagempa di sana.

Wiranto menilai, ketakutan tersebut membuat masyarakat terus mengungsi dan tak kembali ke rumah.

Ia menilai, hal tersebut menjadi beban pemerintah. Namun, belakangan Wiranto minta maaf atas pernyataannya itu.

Gempa 6,8 magnitudo sebelumnya mengguncang Pulau Ambon dan Kabupaten Seram Bagian Barat pada Kamis (26/9/2019) sekira pukul 08.46 Wit. 

Adapun lokasi gempa berada pada titik koordinat 3.38 Lintang Selatan,128.43 Bujur Timur atau berjarak 40 km Timur Laut Ambon-Maluku dan 9 km Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat  dengan kedalaman 10 Km. 

Baca juga: Hingga Selasa Pagi, Sudah 1.216 Gempa Susulan Guncang Maluku

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Ambon mencatat hingga Senin malam (7/10/2019) pukul 21.00 WIT, gempa susulan yang mengguncang Pulau Ambon dan sekitarnya telah mencapai 1.181 kali.

Akibat bencana ini, 39 orang meninggal dunia, sementara korban luka-luka berat, sedang dan ringan mencapai 1578 orang.

Adapun jumlah pengungsi 170.900 jiwa. Total 6.355 unit rumah dan 512 unit fasilitas umum juga mengalami kerusakan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Terdakwa Korupsi Tol MBZ Pakai Perusahaan Pribadi untuk Garap Proyek dan Tagih Pembayaran

Nasional
Rayakan Ulang Tahun Ke 55, Anies Gelar 'Open House'

Rayakan Ulang Tahun Ke 55, Anies Gelar "Open House"

Nasional
KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

KSAU Tinjau Kesiapan Pengoperasian Jet Tempur Rafale di Lanud Supadio Pontianak

Nasional
Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Jokowi: Alat Komunikasi Kita Didominasi Impor, Sebabkan Defisit Perdagangan Rp 30 Triliun

Nasional
Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Nasional
Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Nasional
Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Nasional
Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Nasional
Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Nasional
Hanya Ada 2 'Supplier' Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Hanya Ada 2 "Supplier" Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Nasional
Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Nasional
KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

Nasional
Pabrik Bata Tutup, Jokowi: Usaha Itu Naik Turun, karena Efisiensi atau Kalah Saing

Pabrik Bata Tutup, Jokowi: Usaha Itu Naik Turun, karena Efisiensi atau Kalah Saing

Nasional
KPU Ungkap Formulir C.Hasil Pileg 2024 Paniai Dibawa Lari KPPS

KPU Ungkap Formulir C.Hasil Pileg 2024 Paniai Dibawa Lari KPPS

Nasional
Soal 'Presidential Club' Prabowo, Bamsoet Sebut Dewan Pertimbangan Agung Bisa Dihidupkan Kembali

Soal "Presidential Club" Prabowo, Bamsoet Sebut Dewan Pertimbangan Agung Bisa Dihidupkan Kembali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com