Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

1.489 Ditangkap Terkait Kerusuhan 24-30 September di Jakarta, 380 Jadi Tersangka, 179 Ditahan

Kompas.com - 03/10/2019, 16:16 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi telah menetapkan sebanyak 380 tersangka dari 1.489 orang yang diamankan terkait rangkaian aksi demonstrasi yang berujung kerusuhan di Jakarta, pada 24-30 September 2019.

Sejumlah orang tersebut diamankan Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Metro Jaya, Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus), Direktorat Narkoba, dan polres jajaran.

"Kemudian dari hasil pemeriksaan secara keseluruhan, yang memenuhi unsur sebagai tersangka sebanyak 380 orang," kata Kepala Bagian Penerangan Umum (Kabagpenum) Polri Kombes Pol Asep Adi Saputra di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis (3/10/2019).

Baca juga: Dipulangkan, 535 dari 845 Orang yang Ditangkap terkait Rusuh di DPR

Ratusan orang tersebut dijadikan tersangka dengan sejumlah alasan menurut polisi.

Berbagai tuduhan kepada para tersangka di antaranya karena terlibat dalam kerusuhan tersebut, melempari aparat, menyebarkan berita bohong atau hoaks dari video yang diambil di lapangan.

Kemudian, Asep mengatakan, ada pula tersangka yang membawa bom molotov, merusak pos polisi, serta ada yang membawa senjata tajam.

Baca juga: Polisi: 7 Orang yang Diamankan Saat Kerusuhan 30 September Positif Narkoba

Hingga Kamis hari ini, Asep mengatakan bahwa dari total 380 tersangka, sebanyak 179 orang ditahan.

"Rinciannya, dari 179 orang ini ada 2 oknum mahasiswa, ada 2 oknum pelajar, dan yang preman, atau yang tidak bekerja ini ada 175 orang," ungkapnya.

Sementara, sisanya sebanyak 1.310 orang lainnya telah dipulangkan karena tidak terbukti bersalah atau masih di bawah umur, maupun ditangguhkan penahanannya.

Baca juga: Polri: 209 Warga dan 41 Polisi Terluka akibat Kerusuhan Usai Demo 30 September

Mereka telah dipulangkan sejak Selasa (1/10/2019). Namun, Asep tidak merinci lebih lanjut berapa jumlah orang yang dipulangkan atau ditangguhkan.

Sebelumnya, gelombang aksi massa yang mengkritik rancangan undang-undang (RUU) KUHP, UU KPK yang sudah direvisi, dan sejumlah RUU lain mengakibatkan gedung wakil rakyat tersebut kembali dibanjiri massa sejak Senin (23/9/2019).

Kompas TV PT Kereta Commuter Indonesia mengaku mengalami kerugian akibat demo yang berujung ricuh dalam beberapa hari terakhir. Meski belum dihitung kerugiannya kerusuhan demo membuat pengoperasian perjalanan kereta comuter sempat tak berjalan normal. Demo selama beberapa hari terakhir di Jakarta mengakibatkan sejumlah <em>gate</em> dan kaca yang berada di beberapa stasiun mengalami kerusakan seperti di Stasiun Palmerah dan Karet. Pihak KRL mengaku terpaksa membatalkan sejumlah perjalanan KRL untuk mengamankan keselamatan penumpang dari kerusuhan demonstrasi. Dirut PT Kereta Commuter Indonesia yang meninjau stasiun mengaku meminta maaf kepada pelanggan yang sempat terganggu dalam perjalanan menggunakan moda kereta Commuterline. #Commuterline #DemoRicuh #Stasiun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com