Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPB: Titik Api di Jambi dan Riau Reda, Pindah ke Lampung

Kompas.com - 02/10/2019, 21:29 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Agus Wibowo menyebut, hotspot atau titik api mulai mengarah ke wilayah Lampung.

"Tampilan secara umum, yang naik (hotspot) itu Sumatera bagian bawah, Jambi ke arah Sumatera Selatan yang naik dekat ke bawah lagi, ke Lampung yang mulai ada hotspot-nya juga," kata Agus usai acara Forum Merdeka Barat (FMB) 9 di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Rabu (2/10/2019).

Kendati demikian, pihaknya belum mendapat laporan pasti penyebab pergeseran hotspot ke wilayah Lampung tersebut.

Baca juga: Warga Ramai-ramai Berburu Emas dan Perhiasan Harta Karun Kerajaan Sriwijaya di Lokasi Karhutla

Namun dari informasi sementara yang didapatkannya dari Humas Polda Lampung, penyebab munculnya hotspot itu karena cuaca yang terlampau panas di wilayah tersebut.

"Belum ada laporan penyebabnya. Kemarin kontak kepala bagian humas Polda Lampung, bahwa cuaca panas sekali kemungkinan ada titik-titik api," kata dia.

Dia mengatakan, sejauh ini belum ada konfirmasi yang menyatakan apakah titik-titik api tersebut berasal dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla) atau bukan.

Adapun, karhutla yang terjadi di wilayah Sumatera dan Kalimantan saat ini sudah cukup reda.

Data BNPB menunjukkan, di Riau hotspot dan asap sudah lebih sedikit karena sudah memasuki musim hujan.

Hanya saja, sisa asap di Jambi dan Sumatera Selatan masih ada dan mengarah ke wilayah Lampung.

Baca juga: Api dan Asap Berkurang, Hujan Buatan Tetap Dilakukan

Sementara di Kalimantan, kondisinya juga sudah baik terutama di Kalimantan Barat yang hujannya telah merata. Kalimantan Satan terpantau sudah cukup baik walau hujannya belum merata.

Dari data BNPB, di seluruh Indonesia sudah seluas 328.722 hektare lahan yang terbakar per Januari hingga September 2019 dengan jumlah hotspot 809.

"Diharapkan pemerintah daerah mengembalikan kodrat gambut agar tetap basah, berair dan rawa-rawa, melakukan sekat kanal supaya air naik dan gambut terkuasai agar sulit terbakar," pungkas dia. 

 

Kompas TV Kebakaran lahan terus terjadi di kelurahan Pulau Atas kecamatan Sambutan kota Samarinda Kalimantan Timur. Puluhan hektar lahan terdampak kebakaran yang terjadi selama sepekan. Api dari kebakaran lahan juga merusak rumah yang sudah tak ditempati di Kompleks Perumahan Korpri. Petugas mengaku terkendala saat memadamkan api karena kesulitan mendapatkan sumber mata air. Untuk memadamkan api petugas mengambil air dengan menggunakan mesin pompa yang letaknya berada jauh dari lokasi kebakaran. Selain itu tiupan angin kencang dan lahan kering akibat musim kemarau membuat api sulit dipadamkan dalam sepekan terakhir. Sementara itu kebakaran hutan dan lahan di sekitar Taman Wisata Alam Batu Putih kota Bitung Sulawesi Utara terus terjadi. Api belum bisa dipadamkan lantaran terkendala sumber air . Kebakaran ini juga membuat hutan yang menjadi tempat tinggal berbagai jenis hewan endemik Sulawesi Utara itu pun ikut terbakar.<br /> #Karhutla #Samarinda #Kebarakanhutan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 Miliar 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com