Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPAI Minta Polisi Usut Penggerak di Balik Mobilisasi Pelajar ke DPR

Kompas.com - 26/09/2019, 19:35 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Rita Pranawati menyebut, para pelajar yang terlibat bentrok dengan aparat di sekitar Gedung DPR/MPR RI, Rabu (25/9/2019), digerakkan oleh seruan di media sosial.

"Seruan medsos itu ternyata banyak mengerakkan anak SMK, dan ternyata KPAI juga mengungkap tidak hanya anak SMK, tapi ada juga anak usia SMP yang terlibat dalam aksi demonstrasi ini," ujar Rita di kantornya, bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (26/9/2019).

KPAI pun curiga ada pihak tidak bertanggung jawab yang sengaja menyebarkan seruan tersebut di media sosial sehingga disambut para pelajar.

Baca juga: Pelajar SMP dan SMA Demo di DPR, Disdik DKI Sebut Sekolah Kecolongan

Rita mendorong polisi menginvestigasi siapa pihak tersebut. Ia menilai, apabila benar ada pihak yang menjadi otak menggerakkan pelajar, maka hal itu dapat disebut eksploitasi anak.

"KPAI meminta Kominfo (Kementerian Komunikasi dan Informatika) dan cyber crime Mabes Polri untuk melacak undangan aksi pelajar ke DPR. Pihak penyebar harus dimintai pertanggungjawaban atas perbuatannya sesuai peraturan perundangan yang berlaku," ujar Rita.

"KPAI juga mendorong polisi melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait dugaan adanya pihak-pihak yang sengaja memanfaatkan anak dan memobilisasi anak dalam aksi unjuk rasa tersebut karena kepentingan tertentu," lanjut dia.

Baca juga: Menteri Yohana dan Bupati Karawang Larang Pelajar Demo ke Jakarta

Diberitakan, sejumlah pelajar asal Jakarta dan sekitarnya melakukan aksi demonstrasi di sekitar Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (25/9/2019).

Demonstrasi itu berlangsung sejak Rabu siang, dan berujung ricuh karena adanya bentrokan dengan aparat keamanan.

Massa yang sebagian menggunakan seragam OSIS dan pramuka tersebut tak hanya menyanyikan yel-yel, tetapi juga menaiki pagar, memblokade jalan, hingga melempar batu ke arah aparat.

 

Kompas TV Informasi tewasnya seorang pelajar saat ikut demo di DPR RI beredar melalui postingan Facebook Sidik Sasmita. Tampak seorang pelajar SMA dengan celana cokelat. Penjelasan polisi Polisi pun membenarkan informasi itu. Kata polisi, siswa itu bernama Bagus Putra Mahendra (15). Bagus disebut tewas karena kecelakaan lalu lintas ketika mengikuti aksi di depan Gedung DPR RI. "Meninggal karena tertabrak kontainer saat longmarch ke Gedung DPR MPR" ujar Kapolsek Tanjung Priok, Kompol Budi Chayono saat dikonfirmasi, Kamis (26/9/2019). Namun polisi membantah jika korban sempat dikejar aparat sebelum tewas. #viralpelajartewas #demopelajar #demodpr
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com