Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Sebut Gibran Tak Bisa Ujug-ujug Jadi Calon Kepala Daerah

Kompas.com - 25/09/2019, 14:44 WIB
Ardito Ramadhan,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka, tidak dapat langsung menjadi bakal calon wali kota dalam Pilkada Solo, 2020 mendatang.

Demikian diungkapkan Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat ketika dijumpai di Kantor Kementerian Hukum dan HAM, Rabu (25/9/2019).

"Tentunya kita semua, partai, akan mengevaluasinya. Seseorang menjadi kepala daerah tidak bisa ujug-ujug, tidak bisa tiba-tiba. Tentu ada prosesnya," ujar Djarot.

Baca juga: Peluang Gibran Maju Pilkada 2020 dari DPC PDI-P Surakarta Tertutup, Ini Alasannya

Menurut mantan Gubernur DKI Jakarta itu, bakal calon kepala daerah yang diusung partainya akan selalu ditimbang dari faktor pengalamannya.

Mulai dari pengalaman di legislatif, di partai politik, di dunia bisnis atau rekam jejaknya sendiri di tengah masyarakat.

Putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming, ketika meresmikan gerai Goola di Plaza Indonesia, Jakarta, Jumat (5/7/2019).KOMPAS.com/Nabilla Tashandra Putra sulung Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming, ketika meresmikan gerai Goola di Plaza Indonesia, Jakarta, Jumat (5/7/2019).
Djarot menegaskan, partainya tidak mau asal-asalan memilih kader untuk diusung dalam Pilkada. Apalagi yang hanya mengandalkan popularitas dalam meraup suara.

Partainya juga mempertimbangkan visi, misi dan integritas seorang bakal calon.

Baca juga: Satpol PP Copot Spanduk Pilkada Solo Bergambar Gibran

"Tapi setelah menang itu mau ngapain? Itu yang penting," ujar Djarot.

"Jadi setelah menang, dia betul-betul bisa bekerja dengan baik dan menyelesaikan tanggung jawab dengan baik, bisa mengimplementasikan nilai-nilai Pancasila," lanjut dia.

Diberitakan, Senin (23/9/2019) kemarin, Gibran menyerahkan berkas kartu tanda anggota (KTA) ke DPC PDI-P Kota Surakarta, sekaligus menanyakan pendaftaran calon wali kota Solo dari PDI-P.

"Kedatangan saya hari ini untuk menyerahkan formulir sekaligus mengambil KTA PDI-P. Insya Allah saya sudah menjadi bagian keluarga besar PDI-P," kata Gibran.

Baca juga: Gibran Masuk PDI-P dan Upaya Politikus Muda Ikut Pilkada...

Pengusaha kuliner itu pun mengaku siap mengikuti arahan dan keputusan partai terkait pencalonan dirinya maju di bursa Pilkada 2020 dari PDI-P.

Gibran tidak mempersoalkan meski PDI-P Kota Surakarta telah mendukung Achmad Purnomo dan Teguh Prakosa di Pilkada Solo itu. 

 

Kompas TV Gibran Rakabuming Raka mendatangi kantor DPC PDI Perjuangan Kota Solo untuk mengurus pembuatan kartu tanda anggota PDI Perjuangan Kota Solo.<br /> <br /> Gibran datang membawa berkas-berkas untuk diserahkan ke pengurus partai sebagai syarat menjadi anggota partai. Setelah menyerahkan seluruh persyaratan, Gibran pun resmi menjadi kader PDI-P.<br /> <strong>#GibranRakabuming #JokoWidodo #PDIP</strong>
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com