JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyebut ada pihak yang sengaja memprovokasi kerusuhan di Wamena, Papua, menjelang sidang umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat.
"Ya ini kan ada yang memprovokasi untuk memanfaatkan Sidang Umum PBB. Berkaitan dengan di PBB," kata Moeldoko di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (23/9/2019).
Menurut Moeldoko, provokasi ini datang dari pihak dalam negeri. Tapi ada indikasi juga bahwa provokasi didalangi pihak asing.
"Ya harapannya kita kan dipancing melakukan pelanggaran HAM berat. Sehingga nanti di PBB agenda itu bisa dimasukkan. Kita tahu agendanya kemana," sambung dia.
Baca juga: Polisi Dalami Akun Penyebar Hoaks yang Diduga Picu Kerusuhan di Wamena
Moeldoko pun memastikan pemicu kerusuhan di Wamena hoaks. Menurut dia, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian sudah memastikan tak ada guru yang bertindak rasis ke siswa Papua.
Oleh karena itu, ia meminta semua pihak tak terpancing dengan provokasi yang sengaja dibuat. Saat ditanya kenapa pemerintah tidak menindak pihak provokator itu, Moeldoko menyebut masih butuh proses.
"Ya semuanya kan by process," ujar dia.
Kerusuhan pecah di Kota Wamena, Papua, Senin pagi tadi. Sejumlah bangunan dibakar massa. aktivitas pertokoan dan sekolah serta kantor pemerintah dan swasta pun lumpuh.
Masyarakat memilih mengungsi ke kantor polisi dan TNI.
Baca juga: Rusuh di Wamena, Jokowi Minta Aparat Proporsional dan Profesional
Kapolda Papua Irjen Rudolf A Rodja mengatakan aksi anarkistis di Wamena dipicu kabar hoaks tentang seorang guru yang mengeluarkan kata-kara rasis di sekolah.
"Wamena minggu lalu ada isu, ada guru yang mengeluarkan kata-kata rasis sehingga sebagai bentuk solidaritas mereka melakukan aksi," ujar Rudolf di Jayapura, Senin (23/9/2019).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.