Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WWF: Pembukaan Lahan dengan Dibakar Harus Diatasi

Kompas.com - 17/09/2019, 18:11 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Policy dan Advocacy WWF Indonesia Aditya Bayunanda menyebutkan bahwa pembukaan lahan dengan cara dibakar harus diatasi sejak jauh-jauh hari.

Menurut Aditya, pembukaan lahan dengan pembakaran saat musim kemarau sudah menjadi pola. Untuk itu, pihak yang berwenang seharusnya bisa untuk menghentikan atau memutus kebiasaan tersebut.

"Pembukaan lahan dengan dibakar ini memang harus kita atasi. Kalau mereka mulai buka lahan dengan membakar itu menunggu kemarau atau musim kering. Polanya memang begitu," kata Aditya usai media briefing WWF Indonesia bertajuk Indonesia Darurat Karhutla dan Upaya Penyelematan Hutan yang Tersisa di kawasan TB. Simatupang, Jakara Selatan, Selasa (17/9/2019).

Baca juga: WWF Indonesia: Kebakaran Hutan gara-gara Cukong Lahan

Oleh karena itu, kata dia, ke depan seluruh pihak harus memikirkan bagaimana upaya pencegahan dilakukan dengan baik.

Jika dibandingkan dengan 2015, kemarau tahun ini relatif normal. Seperti diketahui, pada 2015, kebakaran hutan dan lahan juga terjadi dalam skala besar.   

Dia mengatakan, saat itu sempat terjadi El Nino yang diikuti dengan kemarau basah pada 2016-2018.

"Ini artinya upaya-upaya kita untuk melakukan pencegahan masih harus ditingkatkan. Karena kenyataannya saat kita hadapai iklim cuaca yang normal, kemarau yang sifatnya bukan kemarau berkepanjangan, itu pun terjadi kebakaran," kata dia.

Baca juga: Menurut Jokowi, Ini Kendala Pemadaman Kebakaran Hutan di Riau

Kebakaran hutan dan lahan yang terjadi sekarang ini, kata dia, harus menjadi pengingat bahwa upaya pencegahan harus ditingkatkan lagi.

Apalagi tahun-tahun sebelumnya cuaca yang dihadapi masih relatif basah sehingga tidak menyebabkan kebakaran hutan dan lahan yang parah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 17 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Putusan MK Diketok 2011, Kenapa DPR Baru Revisi UU Kementerian Negara Sekarang?

Nasional
Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Indikator Politik: 90,4 Persen Pemudik Puas dengan Penyelenggaraan Mudik Lebaran Tahun Ini

Nasional
Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Di Sidang Tol MBZ, Pejabat Waskita Mengaku Bikin Proyek Fiktif untuk Penuhi Permintaan BPK Rp 10 Miliar

Nasional
Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Tiba-tiba Hampiri Jokowi, ASN di Konawe Adukan Soal Gaji yang Ditahan Selama 6 Tahun

Nasional
TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

TKN Sebut Jokowi Tak Perlu Jadi Dewan Pertimbangan Agung: Beliau Akan Beri Nasihat Kapan pun Prabowo Minta

Nasional
ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

ASN yang Tiba-Tiba Hampiri Jokowi di Konawe Ingin Mengadu Soal Status Kepegawaian

Nasional
Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Khofifah Sebut Jokowi Minta Forum Rektor Bahas Percepatan Indonesia Emas 2045

Nasional
Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Presiden Jokowi Serahkan Bantuan Pangan bagi Masyarakat di Kolaka Utara

Nasional
Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Ditanya Bakal Ikut Seleksi Capim KPK, Nawawi: Dijawab Enggak Ya?

Nasional
Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Soal Revisi UU MK, Pengamat: Rapat Diam-diam adalah Siasat DPR Mengecoh Publik

Nasional
Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Pertamina Gandeng JCCP untuk Hadapi Tantangan Transisi Energi

Nasional
Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Imbas Kecelakaan di Subang, Muhadjir: Jangan Menyewa Bus Kecuali Betul-betul Bisa Dipercaya

Nasional
Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Antisipasi Rumor, Fahira Idris Minta Penyelenggara dan Legislator Klarifikasi Penerapan KRIS secara Komprehensif

Nasional
Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Kenaikan Beras Tak Setinggi Negara Lain, Jokowi: Patut Disyukuri Lho...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com