Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Modus Pelaku Penyerang Anggota Polsek Tlogowungu, Pati

Kompas.com - 28/08/2019, 10:21 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelaku penyerangan terhadap anggota polisi di Polsek Tlogowungu, Pati, Jawa Tengah, telah meninjau lokasi sebelum melancarkan aksinya.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo menuturkan, pelaku yang berinisial MP berpura-pura ingin melaporkan kehilangan.

Namun, ia sengaja tidak membawa kartu identitas sehingga harus kembali lagi.

"Laporan pertama hampir sama ya dengan kejadian di (Polsek) Wonokromo, kekurangan kartu identitas. Kemudian setelah kekurangan kartu identitas, yang bersangkutan kembali lagi dengan membawa identitas," ujar Dedi di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (27/8/2019).

Baca juga: Pembacok Kanit Provos Polsek Tlogowungu Pati Miliki Riwayat Gangguan Jiwa

Pada saat ia kembali lagi itulah pelaku menyerang Kepala Unit Provost Polsek Tlogowungu Aiptu Kosrin pada Selasa kemarin pukul 09.30 WIB.

Modus tersebut serupa dengan kejadian penyerangan oleh terduga teroris berinisial IM, terhadap anggota polisi Mapolsek Wonokromo, Surabaya, Sabtu (17/8/2019).

Kendati demikian, polisi tidak mau terburu-buru menyimpulkan peristiwa tersebut terkait dengan aksi terorisme. Dedi mengatakan, pelaku masih terus didalami oleh Densus 88.

"Kita masih belum berani membuat suatu kesimpulan. Karena ini masih didalami oleh aparat Densus 88," tutur dia.

Baca juga: Kronologi Kanit Provos Dibacok di Mapolsek Tlogowungu Pati

Aparat sedang mendalami latar belakang pelaku. Kemudian, kata Dedi, Densus 88 juga mendalami kegiatan pelaku saat menjadi buruh migran di Malaysia selama 7 tahun. Begitu pula dengan pihak keluarga yang turut didalami.

Sebelumnya diberitakan, Kanit Provos Polsek Tlogowungu Aiptu Kosrin dibacok dengan senjata tajam jenis bendo oleh seorang pengunjung Mapolsek Tlogowungu, Selasa (27/8/2019) sekitar pukul 09.30 WIB.

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Agus Triatmaja mengatakan, pembacokan tersebut menyebabkan Aiptu Kosrin harus dirawat di puskesmas karena menderita luka robek sepanjang 5 sentimeter pada bagian kepala.

Usai pembacokan tersebut, pelaku langsung diringkus oleh beberapa anggota Polsek Tlogowungu.

Kompas TV Dalam video amatir korban dikeroyok sekelompok orang dengan menggunakan senjata tajam. Dari informasi warga peritiwa ini berawal dari senggolan saat berkendaraan sepeda mogtor di jalan raya. Aksi pengeroyokan Brigadir Pati Yusup terjadi 31 Desember 2018 lalu di kawasan Jalan Muaradua – Ranau Tebing Gading, Kelurahan Batu Belang Jaya, Kecamatan Muaradua, Kabupaten Oku Selatan. Korban meninggal karena kehabisan darah setelah dibacok oleh kawanan pelaku dengan senjata tajam. Sebelum meninggal korban sempat dilarikan ke rumah sakit setempat. Kini polisi telah mengamankan 8 terduga pelaku pengeroyokan. Sementara itu duka masih menyelimuti keluarga dari almarum Brigpol Pati Yusup. Sejumlah karangan bunga ucapan duka dari sejumlah petinggi Polri masih berjejer di rumah duka. Pihak keluarga menyerahkan sepenuhnya kasus ini kepada polisi. Saat ini kepolisian masih mendalami motif kebenaran dari peristiwa tersebut karena para terduga para pelaku masih menjalani pemeriksaan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com