Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alexander Marwata: Saya Berharap Sama Pak Laode Berdua di KPK

Kompas.com - 26/08/2019, 17:13 WIB
Christoforus Ristianto,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komisi Pemberentasan Korupsi (KPK), Alexander Marwata berharap komisioner KPK lainnya, Laode M Syarif bisa lolos tahap profile assessment dan berjuang bersama masuk dalam 10 besar capim KPK periode 2019-2023.

Alex dan Laode merupakan Wakil Ketua KPK periode 2015-2019 yang maju kembali untuk periode selanjutnya. Namun, Laode gagal lolos tahap profile assessment.

"Ya saya juga berharapnya sama Pak Laode, jadi masih bisa berdua di KPK kan, tetapi ya lihat saja ya, saya juga enggak bisa memastikan apakah setelah ini saya masih bisa lolos atau enggak," ujar Alex selepas tes kesehatan capim KPK di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Senin (26/8/2019). 

Baca juga: Ini Alasan Pansel Tunjuk Luhut dan Meutia Jadi Panelis Seleksi Capim KPK

Alex mengatakan, meskipun masih memiliki peluang masuk 10 besar, masih ada fit and proper test oleh Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).

Apalagi, menurut dia, hingga saat ini belum ada pimpinan KPK yang bisa menjabat dua kali periode. 

Namun, kata Alex, pada prinsipnya ia akan mengikuti proses seleksi dengan maksimal. Apa pun keputusan Pansel Capim KPK akan ia terima.

"Prinsipnya saya ikuti sajalah prosesnya. Saya enggak punya target tertentu harus lolos atau enggak, ambisi harus jadi ya enggak, itu saja. Pokoknya apa pun putusan akan saya terima dengan gembira, mau lolos atau enggak saya tetap gembira," ucap Alex berseloroh.

Dalam seleksi tahap profile assessment, 20 orang dinyatakan lolos. Dari 20 nama itu, ada dua orang dari unsur komisioner/pegawai KPK yang lolos.

Dua orang tersebut ialah komisioner KPK 2015-2019 Alexander Marwata dan pegawai KPK Sujanarko.

"Ini (tidak lolosnya Laode) kan berdasarkan pertimbangan-pertimbangan yang sudah disampaikan Pansel KPK, dari hasil profile assessment, dan rapat yang diputuskan secara aklamasi. Hasilnya ya tinggal Pak Alex dari komisioner KPK," ujar anggota panitia seleksi capim KPK, Diani Sadia Wati, di Kemensetneg, Jakarta Pusat, Jumat (23/8/2019).

Baca juga: Jumat, Pansel Umumkan 10 Capim KPK untuk Diserahkan ke Jokowi

Dari nama-nama yang lolos, empat orang merupakan perwira polisi, tiga jaksa, dan seorang pensiunan jaksa.

Adapun komisioner KPK 2015-2019 yang lolos profile assessment hanya Alexander Marwata.

Seorang pegawai KPK juga dinyatakan lolos. Sepuluh calon lain yang lolos berprofesi hakim (1 orang), advokat (1), pegawai negeri sipil (3), dosen (3), karyawan BUMN (1), dan penasihat menteri (1).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com