JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) meminta masyarakat yang berada di jarak 2,5 kilometer dari puncak kawah Gunung Karangetang, Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, menghentikan sementara aktivitasnya.
Pelaksana Harian (Plh) Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB Agus Wibowo menjelaskan bahwa hingga saat ini gunung itu masih berada di level III atau berstatus Siaga.
"Masyarakat dan pengunjung/wisatawan agar tidak mendekati, tidak melakukan pendakian, dan tidak beraktivitas di dalam zona prakiraan bahaya, yaitu radius 2,5 kilometer dari puncak Kawah Dua (Kawah Utara) dan Kawah Utama (selatan)," ujar Agus melalui keterangan tertulis, Senin (26/8/2019).
"Serta area perluasan sektoral dari Kawah Dua ke arah barat laut-utara sejauh empat kilometer, yaitu wilayah yang berada di antara Kali Batuare dan Kali Saboang," kata dia.
Baca juga: 50 Warga Dievakuasi Akibat Guguran Lava Gunung Karangetang
Berdasarkan data per Minggu pukul 18.00 Wita, lelehan lava telah mengalir sejauh 1.500 hingga 2.000 meter ke Kali Sense, Kali Nanitu, dan Kali Pangi lk.
Selain itu, sering muncul kepulan asap tipis hingga tebal dengan kepadatan 25 sentimeter.
BNPB mengimbau masyarakat yang tinggal di hulu sungai dari gunung agar waspada terhadap potensi lahar dan banjir bandang.
"Masyarakat yang tinggal di sekitar bantaran sungai-sungai yang berhulu dari puncak Gunung Karangetang supaya meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi ancaman lahar hujan dan banjir bandang yang dapat mengalir hingga ke pantai," ungkap Agus.
Kemudian, masyarakat di sekitar gunung itu juga diimbau untuk menggunakan masker agar terhindar dari potensi gangguan saluran pernapasan.
Sejauh ini sudah ada sekitar 50 warga yang mengungsi akibat bencana tersebut. Warga yang mengungsi terdiri dari 25 laki-laki dan perempuan.