Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Kalla: Renovasi Tak Ubah Bangunan Istiqlal, hanya Mempercantik

Kompas.com - 22/08/2019, 12:20 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla meninjau renovasi Masjid Istiqlal di Jakarta Pusat, Kamis (22/8/2019) yang sedang berlangsung.

Dalam peninjauan tersebut, Kalla didampingi beberapa menteri seperti Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi yang juga Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) Syarifuddin, serta Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara.

Kalla yang juga Ketua Umum DMI ini mengatakan, renovasi Masjid Istiqlal yang merupakan warisan cagar budaya ini adalah untuk mempercantik masjid terbesar di Asia Tenggara tersebut.

Baca juga: Renovasi Istiqlal Rampung Sebelum Ramadhan Tahun Depan

Renovasi ini, kata dia, sama sekali tidak akan mengubah nilai arsitektur dari bangunan yang menjadi salah satu peninggalan Presiden Soekarno itu.

"Kita tidak bermaksud apa warisan daripada Bung Karno diubah, tidak. Hanya istilahnya menginclongkan, artinya mempercantik, memperindah dan lebih efektif," ujar Kalla usai peninjauan.

Ia memastikan, renovasi juga seluruhnya tetapi hanya memoles di beberapa bagian.

"Ya bagus (hasil tinjauan), ini kan hanya memoles bukan membangun. Tidak boleh dirubuhkan karena bangunan cagar budaya," kata dia.

Adapun proyek renovasi Masjid Istiqlal tersebut ditargetkan rampung pada Maret 2020.

Renovasi ini dikerjakan oleh PT Waskita Karya dengan biaya Rp 465 miliar.

Baca juga: Pemerintah Jamin Renovasi Istiqlal Tak Hilangkan Nilai Arsitekturnya

Masjid Istiqlal sendiri dibangun pada tahun 1961 yang pencanangan tiang pertamanya dilakukan Presiden Soekarno.

Pembangunan masjid ini cukup lama, yakni mencapai 17 tahun.

Sebelum meninjau area renovasi masjid, Kalla juga meninjau pembangunan gedung kampus Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) di Depok serta Dewan Masjid Indonesia (DMI) di Matraman, Jakarta Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

KPK Enggan Tanggapi Isu Harun Masiku Hampir Tertangkap Saat Menyamar Jadi Guru

Nasional
Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Tagline “Haji Ramah Lansia” Dinilai Belum Sesuai, Gus Muhaimin: Perlu Benar-benar Diterapkan

Nasional
Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Kondisi Tenda Jemaah Haji Memprihatikan, Gus Muhaimin Serukan Revolusi Penyelenggaraan Haji

Nasional
Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi 'Online', tapi...

Pakar Sebut Tak Perlu Ada Bansos Khusus Korban Judi "Online", tapi...

Nasional
Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Harun Masiku Disebut Nyamar jadi Guru di Luar Negeri, Pimpinan KPK: Saya Anggap Info Itu Tak Pernah Ada

Nasional
Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Eks Penyidik: KPK Tak Mungkin Salah Gunakan Informasi Politik di Ponsel Hasto

Nasional
Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Jemaah Haji Diimbau Tunda Thawaf Ifadlah dan Sa'i Sampai Kondisinya Bugar

Nasional
Kasus WNI Terjerat Judi 'Online' di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Kasus WNI Terjerat Judi "Online" di Kamboja Naik, RI Jajaki Kerja Sama Penanganan

Nasional
Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Nasional
Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Nasional
MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

Nasional
Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Nasional
Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Nasional
Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Nasional
Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com