KOMPAS.com - Tiga orang petugas terbakar saat mengamankan demo mahasiswa di depan Kantor Bupati Cianjur, Jawa Barat yang berlangsung pada Kamis (15/8/2019) kemarin.
Mahasiswa yang tergabung dalam Cipayung Plus Cianjur ini bertujuan menyuarakan mengenai evaluasi pengangguran atau sempitnya lapangan kerja dan pendidikan di Kabupaten Cianjur.
Sebenarnya aksi ini telah direncanakan sejak 12 Agustus 2019 lalu.
Pada awalnya, unjuk rasa berlangsung damai. Situasi mulai memanas setelah pendemo terlibat aksi saling dorong dan cekcok dengan petugas Satpol PP.
Lantas, apa saja yang terjadi?
Dikabarkan, pengunjuk rasa tak berhasil menemui pimpinan daerah setempat, sehingga aksi berujung pada bakar ban dan menutup ruas jalan Siliwangi dilakukan oleh para pendemo ini.
Salah satu petugas, Aiptu Erwin sebenarnya berusaha untuk memadamkan api akibat bakar ban yang dilakukan pendemo.
Saat itu, terdapat oknum yang melemparkan bahan bakar minyak dari belakang dan tersambarlah tubuh Erwin. Erwin mengalami luka bakar 80 persen.
Melihat rekannya terluka, dua anggota lain, Bripda Yudi Muslim dan Bripda FA Simbolon memberikan pertolongan. Namun, keduanya turut terbakar.
Dua korban saat ini diamankan Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih dan satu korban lain mendapatkan penanganan medis di Rumah Sakit Kramatjati.
Baca juga: Kronologi 3 Polisi Terbakar Saat Jaga Demo Mahasiswa di Cianjur
Sebanyak lebih dari sepuluh pendemo diamankan oleh pihak kepolisian.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo menuturkan, saat ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan intensif terkait dugaan pelemparan cairan bahan bakar minyak ke arah sumber api.
"Dari tujuh elemen (organisasi mahasiswa) tersebut sudah 30 orang diamankan dan sedang dalam proses pemeriksaan," kata Dedi, Jumat (16/8/2019).
Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti terkait insiden ini, seperti ban bekas, 24 telepon genggam, spanduk, bendera, dan sisa-sisa residu pembakaran.
Gelar perkara pun telah dilakukan oleh pihak kepolisian.