Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polemik Enzo Allie, TNI AD Janji Perbaiki Rekrutmen Taruna Militer

Kompas.com - 13/08/2019, 18:01 WIB
Deti Mega Purnamasari,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa berjanji memperbaiki rekrutmen taruna akademi militer ke depannya.

Hal ini berkaitan dengan munculnya polemik Enzo Zenz Allie, seorang keturunan Prancis yang berhasil diterima dalam tes akademi militer tetapi dicurigai berkaitan dengan organisasi terlarang berdasarkan posting-an media sosialnya. 

"TNI AD meminta maaf atas kericuhan yang terjadi, tapi kami memang benar-benar tidak bermaksud dengan sengaja untuk berada dalam pusat kontroversi. Kami pasti akan perbaiki. Jangankan berikutnya, sekarang saja kami buka diri. Kami tidak ngotot," ujar Andika saat konferensi pers di Kantor Mabes TNI AD, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Selasa (13/8/2019).

Baca juga: Bocoran KSAD soal Kondisi Enzo Allie di Akademi Militer...

Menurut dia, TNI sudah mengukur para taruna akademi militer tahun ini, tak terkecuali Enzo dengan paramater yang dimiliki.

Berdasarkan pengukuran itu, hasilnya Enzo tidak terkait dengan organisasi terlarang atau memiliki ideologi menyimpang seperti yang beredar di media sosial. 

"Kami pasti akan selalu perbaiki ke depannya. Tahun depan dan berikutnya pasti, tiap tahun kami selalu memperbaiki. Ini memang salah satu tugas kami, pengawasan ke dalam. Semuanya terus menerus kami lakukan," ujar dia.

Kendati demikian, Andika menyampaikan bahwa pihaknya tak berwenang mencari tahu siapa orang-orang yang menggulirkan informasi soal Enzo tersebut.

"Bagi kami yang paling penting, apakah benar Enzo-nya itu terpengaruh atau tidak. Itu yang paling penting," kata dia.

Baca juga: Enzo Allie Tetap di Akmil Berkat Tes Tambahan yang Melibatkan Eksternal

TNI tetap mempertahankan Enzo Allie sebagai taruna akademi militer berdasarkan hasil tes tambahan dengan alat ukur alternatif.

Berdasarkan kesimpulan tes tersebut, Enzo memiliki nilai 84 persen atau 5,9 dari maksimal 7 untuk indeks moderasi bernegara sehingga ia pun dinyatakan dipertahankan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com