Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Evi Apita Maya "Foto Caleg Kelewat Cantik" Mengaku Jarang Merawat Wajah

Kompas.com - 12/08/2019, 20:46 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Nama calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Nusa Tenggara Barat (NTB), Evi Apita Maya mulai dikenal publik saat sidang sengketa hasil pemilu legislatif (pileg) bergulir di Mahkamah Konstitusi (MK).

Ia digugat oleh caleg pesaingnya, Farouk Muhammad.

Dalam gugatannya, Farouk mempersoalkan foto pencalonan Evi yang menurut dia telah diedit melewati batas kewajaran sehingga menjadi cantik.

Baca juga: Bukan Konsultan Politik yang Digandeng Evi Apita Maya Saat Kampanye, melainkan...

Disinggung mengenai kecantikan wajah, Evi mengaku tak punya bujet khusus untuk melakukan perawatan muka. Bahkan, ia mengaku jarang pergi ke salon.

"Saya yang namanya perawatan itu belum tentu sebulan sekali pergi ke salon," kata Evi saat dihubungi Kompas.com, Senin (12/8/2019).

"Apalagi zaman-zaman masa kampanye, boro-boro mau ke salon, bersihin muka saja enggak," ucap Evi sambil tertawa.

Evi mengatakan, perawatan wajah yang ia lakukan hanya sebatas memakai produk-produk seperti krim pagi, krim malam, hingga produk pembersih.

Baca juga: Ketok Palu Hakim yang Bikin Caleg Cantik Evi Apita Maya Haru

Di luar itu, ia tak pernah melakukan treatment khusus.

Namun demikian, sesekali Evi memang pergi ke dokter untuk melakukan facial. Itu pun belum tentu sebulan sekali.

"Jujur saya katakan saya memang kalau facial di dokter kulit, tetapi itu belum tentu sebulan sekali atau dua bulan sekali," kata dia. 

Evi mengaku tidak rajin berolahraga atau mengatur makanan secara khusus.

Justru, yang paling penting buatnya adalah berpikir positif dan berusaha selalu tersenyum.

"Saya itu hobinya tertawa ya, apa pun saya anggap enggak ada masalah. Makanya mungkin karena saya sering ketawa, pipi saya jadi ketarik kali," kata Evi sambil tertawa lagi.

Baca juga: KPU Segera Tetapkan Evi Apita Caleg Foto Cantik sebagai Calon DPD Terpilih

Kasus "foto caleg cantik" yang melibatkan Evi Apita Maya sempat menyita perhatian publik di tengah sengketa hasil pemilu legislatif di Mahkamah Konstitusi.

Setelah melalui serangkaian sidang, Mahkamah Konstitusi pada akhirnya menolak gugatan yang dimohonkan Farouk Muhammad.

Putusan ini dibacakan dalam sidang putusan sengketa hasil pemilu legislatif, Jumat (9/8/2019).

Dalam waktu dekat, Evi Apita Maya akan segera ditetapkan KPU sebagai calon anggota DPD terpilih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com