JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu memastikan, akan mendalami kasus tiga oknum TNI menjual amunisi kepada kelompok kriminal bersenjata (KKB) Organisasi Papua Merdeka (OPM) di Mimika, Papua, baru-baru ini.
"Sementara mereka ditangkap PM dulu, setelah itu kami akan memperdalam," ujar Ryamizard di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Senin (12/8/2019).
Sebagai Menteri Pertahanan, Ryamizard berjanji akan mencari informasi mengenai kasus ini hingga bagian terkecil.
Baca juga: Ini Kronologi Penangkapan Anggota TNI yang Jual Amunisi ke OPM
Termasuk mengenai langkah apa yang akan dilakukan apabila kasus ini sudah terang benderang.
"Kami betul-betul periksa secara akurat dan tidak meleset sehingga tidak ada fitnah nantinya," kata dia.
Ryamizard juga sudah berkoordinasi dengan Panglima TNI setiap hari. Sebab, TNI merupakan instrumen intinya dalam rangka menjalankan tugas pertahanan.
"Alat pertahanan saya kan TNI. Panglima itu pengguna kekuatan. Jadi koordinasi terus menerus tidak boleh putus," kata dia.
Baca juga: 6 Fakta Oknum TNI Jual Amunisi ke OPM, Masuk DPO 2 Minggu hingga Terancam Dipecat
Ketika ditanya mengenai apakah dugaan peristiwa penjualan amunisi ini terjadi karena kebocoran penyimpanan senjata milik TNI, Ryamizard belum bisa memastikannya.
Perlu pendalaman lebih lanjut untuk mengetahui hal tersebut, karena Ryamizard tidak ingin memberikan keterangan yang keliru.
Diberitakan, tiga orang oknum TNI menjual amunisi kepada KKB OPM. Pelaku adalah Pratu DAT yang bertugas di Kodim Mimika dan baru bertugas selama 1 tahun 11 bulan.
Baca juga: Soal Kasus Anggota TNI Jual Amunisi ke KKB OPM, Ini Kata Dandim Mimika
Kini, ia telah ditangkap pada 4 Agustus lalu di Sorong, Papua Barat setelah masuk ke dalam daftar pencarian orang (DPO) selama dua minggu.
Selain Pratu DAT, dua oknum prajurit TNI lainnya yang terlibat adalah Pratu O dan Pratu M. Keduanya juga telah ditetapkan sebagai tersangka.
Ketiganya diketahui menjual ratusan amunisi kepada warga yang diamankan oleh Satgas Nemangkawi di Jakan Cenderawasih Depan Diana Shopping Center, Kabupaten Mimika, Juli 2019 lalu.