Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Anies Baswedan, Setahun Tanpa Wagub

Kompas.com - 09/08/2019, 18:48 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan saat ini dirinya tepat setahun memimpin ibu kota tanpa wakil gubernur (wagub).

"Saya baru sadar kemarin tuh. Kita tunggu saja proses dari dewan, seingat saya DPRD sudah membahas, namanya sudah masuk," ujar Anies di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Jumat (9/8/2019).

Ia meyakini dalam waktu dekat DPRD akan segera memutuskan pengganti Sandiaga Uno untuk mendampinginya memimpin Jakarta.

Baca juga: DPRD Sibuk dan Pimpinan Tak Tanda Tangan, Alasan Pemilihan Wagub DKI Tak Berjalan

Saat ditanya apakah pekerjaannya terganggu dengan tidak adanya wagub, ia merasa bisa menyelesaikannya. Hanya, Anies merasa kesulitan ketika harus membagi waktu menghadiri acara-acara protokoler.

Sebab, kata Anies, acara-acara protokoler harus dihadiri gubernur atau wakil gubernur. Acara-acara protokoler yang dimaksud seperti rapat dengan presiden, wakil presiden, serta menteri.

Baca juga: Sudah Pernah Surati Ketua DPRD, Anies Harap Pemilihan Wagub DKI Dipercepat

"Terutama pada kegiatan protokoler. Kegiatan protokoler itu tidak bisa diwakilkan kecuali kepada wagub. Misal, Pak Wapres undang rapat, maka yang datang harus gubernur atau wakil gubernur. Menteri ada rapat, harus gubernur wakil gubernur. Badannya (saya) satu, kalau ada beberapa bersamaan," ujar Anies.

"Namun dari sisi pekerjaan, alhamdulillah tertangani karena ada manajemen. Tapi kalau badan, tubuh, cuma satu. Harus dibagi," lanjut dia.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet di Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-Atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Gibran Lebih Punya 'Bargaining' Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Gibran Lebih Punya "Bargaining" Gabung Partai Usai Dilantik Jadi Wapres

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Politis dan Boroskan Uang Negara

Nasional
'Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran'

"Golkar Partai Besar, Tidak Bisa Diobok-obok Gibran"

Nasional
Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Prabowo Ingin Tambah Menteri, Wapres Ma'ruf Amin Ingatkan Pilih yang Profesional

Nasional
[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

[POPULER NASIONAL] Jokowi Berkelakar Ditanya soal Pindah Parpol | PDI-P Beri Sinyal di Luar Pemerintahan

Nasional
Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com