Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Kolam Air Kuno di Jombang, Mirip Candi Tikus hingga Layak Dieksavasi

Kompas.com - 03/08/2019, 22:46 WIB
Moh. SyafiĆ­,
Farid Assifa

Tim Redaksi

JOMBANG, KOMPAS.com - Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur, melakukan survei penyelamatan situs purbakala di lokasi penemuan petirtaan kuno di Jombang, sejak Selasa (30/7/2019) lalu.

Survei penyelamatan benda purbakala di dasar sendang Dusun Sumberbeji, Desa Kesamben, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, itu berakhir pada Sabtu (3/8/2019) ini.

Dari hasil survei itu, BPCB Jawa Timur berhasil mengungkap beberapa fakta menarik terkait situs purbakala di Sumberbeji, Jombang.

Arkeolog dari BPCB Jatim, Wicaksono Dwi Nugroho mengungkapkan, selama 5 hari melakukan survei penyelamatan situs, pihaknya berhasil membongkar sekitar 20 hingga 30 persen lokasi situs.

Baca juga: Ditemukan Pancuran Air Berkepala Naga, Situs Era Majapahit di Jombang Membentuk Petirtaan

Dikatakan, tim dari BPCB menemukan sejumlah benda dan struktur dari bata kuno. Temuan pada hari kelima, berupa 2 struktur sudut bangunan dari bata kuno yang saling terkait dengan struktur lainnya.  
 
"Di hari terakhir kita menemukan dua sudut, sudut barat laut dan timur laut yang berukuran kurang lebih 18 meter. Sudut itu menyiku, terus tersambung dengan saluran air yang kita temukan pertama kali," kata Wicaksono, Sabtu petang.

Menurut dia, temuan-temuan di lokasi situs tersebut memperkuat keyakinan bahwa bentuk situs Sumberbeji merupakan petirtaan kuno, peninggalan zaman Majapahit.

"Temuan ini memperkuat perkiraan sebelumnya bahwa tinggalan cagar budaya yang ada di sini merupakan struktur petirtaan atau kolam air pada masa Majapahit," ujar Wicaksono kepada Kompas.com.

Berdasarkan hasil survei penyelamatan situs, Wicaksono menyebut bentuk petirtaan di Sumberbeji memiliki kemiripan dengan Candi Tikus di Trowulan, Mojokerto, atau petirtaan Dewi Sri di Magetan.

Indikasinya, ujar Wicaksono, ada bangunan persegi empat yang di atasnya terdapat lingkaran dengan diameter 3,8 meter. Bangunan kuno itu diduga merupakan titik tengah dari struktur petirtaan.

"Di tengah ada bangunan berbentuk persegi yang menjadi center atau bangunan dari kolam air atau petirtaan. Petirtaan ini seperti halnya Candi Tikus ataupun petirtaan Dewi Sri di Magetan," jelasnya.

Disebutkan, luas struktur petirtaan yang ditemukan memiliki ukuran 12 meter pada sisi barat. Luasan itu diukur dari dari sisi luar saluran air di sebelah selatan, hingga sisi luar struktur sudut bangunan di sisi utara yang berhasil ditemukan.

Lalu untuk ukuran dari barat laut ke arah timur laut, memiliki panjang 18 meter yang diukur dari sisi luar masing-masing sudut.

"Sementara ini kami memperkirakan bangunannya berbentuk persegi, dari barat ke timur membentang 18 meter dan dari utara ke selatan, kemungkinan 24 meter," ujar Wicaksono.

Baca juga: Struktur Mirip Fondasi di Situs Peninggalan Majapahit di Jombang Diduga Petirtaan

Menurut Wicaksono, dari hasil survei penyelamatan situs selama 5 hari, penemuan petirtaan kuno di Sumberbeji merupakan temuan istimewa.

"Hasil dari survei penyelamatan ini akan kami laporkan ke pimpinan untuk diberikan rekomendasi dilakukan eskavasi," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Presen Buruk Jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Presen Buruk Jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih Berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih Berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Nasional
Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Nasional
Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com