Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Begini Suasana Acara Wayang di Istana Saat Jakarta Diguncang Gempa

Kompas.com - 02/08/2019, 20:15 WIB
Ihsanuddin,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gempa bumi bermagnitudo 7,4 yang terjadi di 107 km barat daya Sumur Banten, Jumat (2/8/2019), terasa hingga Jakarta.

Salah satunya terasa di pelataran Istana Merdeka, Jakarta, di mana Presiden Joko Widodo menggelar nonton wayang bersama sejumlah pejabat, tokoh politik dan masyarakat.

Pengamatan Kompas.com, ketika gempa bumi berlangsung sekitar pukul 19.04 WIB, acara nonton wayang itu belum dimulai. Presiden Joko Widodo masih berada di dalam Istana Merdeka.

Namun, sekitar 200 orang sudah memadati pelataran Istana.

Sebagian besar dari mereka, merasakan ketika gempa bergetar pertama kali.

"Terasa banget. Orang goyangnya lumayan lama," ujar Pujianto, warga asal Kemayoran.

Baca juga: Gempa Banten, Getaran Dirasakan Warga Pesisir Lampung Timur

Awalnya, Pujianto sedang dalam posisi duduk. Begitu merasakan getaran, ia sontak berdiri dan memberitahukan kepada orang di sekitarnya bahwa terjadi gempa.

Orang-orang yang berada di pelataran itu pun ada yang ikut berdiri, ada yang tetap duduk. Tapi mereka tidak berlarian. 

Pujianto dan sejumlah orang mengingatkan satu sama lain bahwa mereka berada di luar ruangan terbuka. Kondisi demikian diyakini aman ketika gempa sedang mengguncang.

"Kalau di luar terbuka, aman kan. Kecuali dalam gedung," ujar dia.

Informasi itu pun disampaikan dari mulut ke mulut sehingga akhirnya tidak terjadi kepanikan di antara mereka.

Gempa yang terasa di Istana itu pun tidak sampai mengganggu jalannya acara.

Waluyo, salah seorang penjual wedang ronde di acara itu mengatakan, saat gempa terjadi, aktivitas pembagian wedang ronde-nya sempat terhenti.

Namun, setelah getaran selesai, aktivitas itu berjalan seperti semula.

"Tadi doang sempat berhenti sebentar pas gempa. Tapi kan enggak lama. Habis itu jalan lagi, bagiin lagi," ujar dia.

Acara nonton wayang itu sendiri dimulai pukul 20.00 WIB.

Baca juga: Gempa Banten, Ahli Ungkap Sudah Ada Sinyal Tsunami di Selatan Banten

Diberitakan, gempa bermagnitudo 7.4 mengguncang Jakarta dan sekitarnya, Jumat sekitar pukul 19.03 WIB.

Gempa berpusat di 7.54 LS,104.58 BT, 147 km barat daya Sumur, Banten. Pusat di kedalaman 10 km.

 

Kompas TV Gempa bermagnitudo 7.4 mengguncang Jakarta dan sekitarnya, Jumat (2/8/2019) sekitar pukul 19.03 WIB. Gempa berpusat di 7.54 LS,104.58 BT, 147 km barat daya Sumur, Banten. Pusat di kedalaman 10 km. BMKG menghimbau masyarakat tetap tenang. #GempaBumi #Gempa #Jakarta
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com