JAKARTA, KOMPAS.com - Tentara Nasional Indonesia (TNI) mengerahkan pesawat CN-235 Intai Strategis milik Angkatan Udara (AU) untuk mencari lokasi jatuhnya Helikopter MI-17 yang hilang kontak sejak 28 Juni 2019 di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua.
Pesawat tersebut berasal dari Skadron Udara 5/Intai Strategis, Wing Udara 5 Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar.
Selain CN-235, TNI juga mengerahkan helikopter jenis Bell 412 milik Angkatan Darat (AD), Boeing 373 Intai Strategis dan CN-235 pendorong logistik.
"TNI juga akan mengerahkan Heli Bell 412 AD dan Boeing 373 Intai Strategis termasuk CN-235 pendorong logistik yang akan diberangkatkan besok pagi, 2 Agustus 2019, melalui Lanud Sultan Hasanuddin, Makassar," ujar Kapuspen TNI Mayjen TNI Sisriadi melalui keterangan tertulisnya, Kamis (1/8/2019).
Baca juga: Mabes TNI Ambil Alih Komando Pencarian Helikopter Hilang di Papua
Sisriadi mengatakan, proses pencarian Helikopter MI-17 No. Reg HA-5138 milik TNI AD belum dihentikan.
Hingga saat ini TNI masih terus melakukan proses pencarian.
“Memasuki hari ke-33, TNI masih melakukan pencarian Helikopter MI-17 yang membawa 12 orang, terdiri dari tujuh orang kru dan lima orang personel Satgas Yonif 725/Wrg yang akan melaksanakan pergantian Pos,” kata Sisriadi.
Seperti diberitakan sebelumnya, helikopter MI-17 milik TNI AD dikabarkan hilang kontak setelah sepuluh menit lepas landas dari Bandara Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, menuju Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura.
Helikopter tersebut tengah melakukan misi Pendorongan Logistik (Dorlog) ke Pos Udara Pengamanan Perbatasan (Pamtas) di Distrik Okbibab.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.