Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bicara soal Muslimah Pengusaha, JK Teringat Rasuna Said serta Ibu dan Istrinya

Kompas.com - 29/07/2019, 13:10 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Presiden Jusuf Kalla mengenang sosok ibunya yang merupakan seorang pengusaha.

Kenangan tersebut ia sampaikan saat membuka Rapat Kerja Nasional Ikatan Pengusaha Muslimah Indonesia (Ipemi) di The Media Hotel, Jakarta, Senin (29/7/2019).

Mulanya, Kalla menyatakan banyak perempuan Muslim yang berkecimpung di dunia usaha. Hal itu ditandai dengan banyaknya nama jalan protokol di Jakarta yang diambil dari sosok Muslimah pengusaha.

Baca juga: Menteri Hanif Minta Pengusaha Muslimah Perkuat Daya Saing

Salah satunya ialah Rasuna Said yang menjadi nama jalan di kawasan Kuningan, Jakarta.

"Di Jakarta ada Jalan Rasuna Said. Itu pengusaha Muslimah. Wanita pengusaha yang tentu mendapat penghargaan. Setahu saya tidak ada nama jalan pengusaha (Islam) dari laki-laki di Jakarta," ujar Kalla.

Kalla lantas bercerita mengenai ibunya, Athirah. Waktu itu, ibunya sempat menyokong penuh keuangan keluarga di kala perekonomian nasional jatuh.

"Ibu saya, pada waktu ekonomi keluarga mengalami krisis karena krisis dunia, yang maju adalah ekonomi ibu saya. Dan dialah yang mendukung kami semua," kata Kalla.

Baca juga: Meski Dilarang, Penjualan Busana Renang Muslimah Burkini Melesat 200 Persen

Ia juga bercerita soal dukungan finansial yang diberikan oleh istrinya. Kalla menceritakan istrinya juga memberikan sumbangsih yang besar bagi perekonomian keluarga mereka.

Bahkan, Kalla berkelakar, gajinya sebagai wapres tak bisa menjalankan rumah tangga dengan baik tanpa sokongan finansial dari istrinya.

"Saya di Jakarta ini kalau dihitung penghasilan sebagai wapres tidak bisa berjalan dengan baik tanpa dukungan istri yang juga pengusaha. Gitu kan. Jadi biaya keluarga lebih banyak didukung penghasilan istri saya sebagai pengusaha," lanjut Kalla.

Kompas TV Ide bisnisnya muncul, saat ia kesulitan mencari baju renang yang syar'i, tapi tetap nyaman digunakan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com