Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Kalla Minta Pemda Tidak Bangga Rumah Sakitnya Penuh Pasien

Kompas.com - 10/07/2019, 17:13 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta pemerintah daerah tak membanggakan rumah sakitnya yang besar dan penuh dengan pasien.

Menurut Kalla, hal itu menunjukkan pemerintah daerah tersebut tak becus mengurus kesehatan masyarakatnya.

"Kalau saya kadang-kadang melihat rumah sakit, selalu gubernur, bupati, bangga rumah sakitnya dia bilang sudah mulai subuh sudah mulai antre. Bangga. Padahal sebenarnya suatu masyarakat kota apabila antre sejak subuh berarti kotanya jelek," kata Kalla saat meresmikan RS Yarsi di Jakarta, Rabu (10/7/2019).

Kalla mengatakan, pemerintah daerah yang baik ialah yang memiliki rumah sakit yang banyak untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada warganya.

Namun, rumah sakit tersebut tak dipenuhi pasien sehingga menandakan program kesehatan pemerintah daerahnya berhasil.

Baca juga: Wapres Kalla Minta Rumah Sakit Tak Hanya Urus Masalah Medis

Kalla mengatakan, rumah sakit merupakan tempat terakhir untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat. Semestinya, menurut dia, pemerintah daerah perlu melakukan langkah-langkah pencegahan sebelum warganya jatuh sakit.

Karena itu, ia mengingatkan pemerintah daerah untuk mengedepankan program pencegahan untuk masyarakatnya. Hal itu bisa dimulai dengan menanamkan gaya hidup sehat bagi warga masyarakat.

"Sangat berpengaruh kepada kesehatan kalau lingkungan tidak baik, air banyak tergenang bisa demam berdarah timbul dan sebagainya karena itu semuanya harus diperbaiki," ujar Kalla.

"Bahwa rumah sakit jadi ujungnya. Jadi rumah sakit adalah penampung daripada tiga masalah apa bila kita tidak selesaikan. Apa bila kebiasaan tidak baik, bila lingkungan tidak baik maka ujungnya rumah sakit," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com