Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala BNPT: Mantan Militan ISIS Tak Boleh Dimarginalkan

Kompas.com - 09/07/2019, 21:59 WIB
Krisiandi

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Suhardi Alius menilai, mantan militan ISIS atau Foreign Terrorist Fighters (FTF) tidak boleh dimarginalkan dalam kehidupan bermasyarakat.

"Di satu sisi kita siapkan pencegahan, di sisi lain yang sudah terpapar kita netralkan bukan dimarginalkan. Tinggal tunggu waktu saja kalau dimarginalkan," kata Suhardi Alius dikutip Antara, Selasa (9/7/2019).

Pernyataan Suhardi tersebut terkait dengan warga negara Indonesia (WNI) simpatisan ISIS yang ingin kembali ke Tanah Air.

Sedikitnya 73 ribu pengungsi yang merupakan wanita dan anak-anak kini berada di kamp Pengungsian Al-Hawl, termasuk dari Indonesia.

Terdapat pula pria asal Indonesia yang kini berada di tahanan Suriah. Semuanya menyatakan ingin kembali ke Tanah Air.

Berdasarkan penelusuran BNPT tidak sedikit anak-anak WNI yang dibawa ke Suriah menyatakan keinginannya untuk kembali ke Indonesia.

Baca juga: Menhan Tegaskan WNI Simpatisan ISIS yang Ingin Pulang Harus Sumpah Setia kepada Pancasila

BNPT pun menemukan fakta bahwa ada WNI perempuan yang pergi bersama suami dan anak-anaknya ke Suriah lalu menjadi bagian dari ISIS. Namun dalam perjalanannya, suaminya meninggal dan perempuan WNI itu kemudian menikah dengan kombatan ISIS dan memiliki anak.

Anak-anak hasil perkawinan dengan kombatan ISIS itu, kata Suhardi, juga menjadi persoalan.

Namun demikian, menurut Suhardi, keputusan terkait dipulangkan atau tidaknya WNI mantan militan ISIS ke Tanah Air, akan dibicarakan lintas sektoral.

Dia mengatakan di Eropa, warga negara yang berperang untuk negara asing secara otomatis akan kehilangan kewarganegaraannya. Namun di Indoenesia hal itu masih menjadi perdebatan.

Role model

Pendiri Yayasan Prasasti Perdamaian Noor Huda Ismail menilai bahwa, WNI mantan kombatan ISIS dapat menjadi role model yang membawa virus kebaikan bagi pihak-pihak yang belum terpapar radikalisme.

Dia memberikan contoh, imbauan seseorang yang bukan perokok kepada perokok untuk berhenti merokok tidak akan diindahkan.

Sebaliknya, jika imbauan itu dilontarkan mantan perokok, maka akan diikuti.

Baca juga: Anggota ISIS Pelaku Serangan Paris 2015 Dapat Ganti Rugi Rp 7 Juta

Begitu juga dengan mantan kombatan ISIS, menurut Noor Huda, dapat memberikan virus positif melalui testimoni tentang buruknya kelompok radikal.

Noor Huda mengatakan berdasarkan penelitiannya, masalah keterlibatan WNI dalam kelompok radikal seperti ISIS sangat kompleks. Kebanyakan mereka yang terlibat tidak pernah berniat untuk membunuh atau berperang.

"Mereka awalnya hanya ingin menjadi bagian dari khilafah atau mereka kecewa pemerintahan di Indonesia masih ada korupsi dan sebagainya," kata Noor Huda.

Kompas TV Mabes Polri menegaskan penangkapan terduga teroris di Ponorogo merupakan pengembangan pengungkapan jaringan teroris di Indonesia. Total polisi telah menangkap lima terduga teroris seluruhnya merupakan jaringan jemaah islamiyah yang diketahui berafiliasi dengan kelompok teroris Al Qaeda.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 7 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Gunung Raung Erupsi, Ma'ruf Amin Imbau Warga Setempat Patuhi Petunjuk Tim Penyelamat

Nasional
Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Cak Imin: Bansos Cepat Dirasakan Masyarakat, tapi Tak Memberdayakan

Nasional
Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Cak Imin: Percayalah, PKB kalau Berkuasa Tak Akan Lakukan Kriminalisasi...

Nasional
Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Gerindra Lirik Dedi Mulyadi untuk Maju Pilkada Jabar 2024

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com