JAKARTA, KOMPAS.com - Personel kepolisian yang bertugas mengamankan Pemilihan Presiden 2019 di DKI Jakarta kembali ke kesatuan asalnya secara bertahap.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo mengatakan, jumlah personel yang banyak tidak memungkinkan mereka kembali bersamaan.
"Saya sampaikan, ini 6.400 pasukan Brimob Nusantara yang ada di sini tambah 1.800 Shabara di sini tidak mungkin mereka kembali langsung bersama-sama, bertahap," kata Dedi saat ditemui di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, Kamis (4/7/2019).
Baca juga: Polri Sebut Oknum Brimob yang Diduga Keroyok Andri Bibir Sudah Diperiksa
Pemulangan para personel tersebut, kata Dedi, akan diatur oleh Mako Brimob.
"Hari ini berapa ratus orang atau berapa ribu orang yang kembali dari kesatuan mana, diatur oleh Mako Brimob, kamu berangkat sekarang, dengan menggunakan pesawat ini, besok ini, besok ini, sampai dengan nanti selesai semuanya," ujar dia.
Selama pengamanan sidang gugatan sengketa hasil Pilpres 2019, ada 47.000 personel gabungan yang diturunkan.
Rinciannya, 17.000 personel TNI dan 28.000 dari Polri. Ada pula personel dari pemerintah daerah sebanyak 2.000 orang.
Kapolri Jenderal Tito Karnavian pada 28 Juni mengatakan bahwa situasi keamanan secara nasional berlangsung kondusif.
Baca juga: HUT Bhayangkara ke-73, Brimob Kibarkan Merah Putih di Puncak Cartenz Papua
Tito pun mengapresiasi massa yang dengan tertib melakukan aksi mengawal sidang putusan sengketa hasil Pilpres 2019 pada Kamis (27/6/2019).
Tak hanya kepada masyarakat yang menggelar aksi, ia juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi menjaga situasi keamanan.