Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU dan Bawaslu Usul Tambahan Anggaran di Rapat Komisi II DPR

Kompas.com - 19/06/2019, 15:07 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi II DPR menggelar rapat dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU), Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilihan Umum (DKPP). Rapat tersebut membahas usulan anggaran tahun 2020.

Sekretaris Jenderal KPU Arif Rahman Hakim mengatakan, pihaknya mengusulkan tambahan anggaran tahun 2020 sebesar Rp 1.201.388.105.000  dengan Pagu indikatif anggaran tahun 2020 sebesar Rp 1.992.861.595.000.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal Bawaslu Gunawan Suswantoro mengatakan, pihaknya mengusulkan tambahan anggaran sebesar Rp 497.099.425.000.

Baca juga: Ajukan Anggaran Rp 5,6 Triliun, Kominfo Janji Bangun Infrastruktur

Pagu indikatif anggaran 2020 sebesar Rp 2.844.862.603.000 termasuk untuk DKPP sebesar Rp 10.720.000.000.

Berdasarkan peraturan yang ada, sekretariat DKPP nantinya tidak akan berada satu naungan dengan Bawaslu tetapi bergabung dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Aturan itu akan berlaku mulai Agustus mendatang.

"Pemindahan DKPP di tahun 2019 kami sudah bicarakan dengan Sekjen Kemendagri yang intinya kami sepakat mengawal pemindahan sekretariat DKPP dengan cara yang baik," kata Gunawan dalam rapat Komisi II di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (19/6/2019).

Baca juga: Anggaran Kemenkeu Naik Untuk Rekrutmen dan Gaji Pegawai Baru

Gunawan mengatakan, Bawaslu tetap menganggarkan dana untuk DKPP untuk antisipasi dalam proses transisi ke Kemendagri. Adapun, DKPP meminta anggaran sebesar Rp 147.169.784.000.

Selanjutnya, pimpinan rapat komisi II Herman Khaeron mengatakan semua usulan anggaran akan dibawa Komisi II ke Badan Anggaran (Banggar) untuk ditindaklanjuti.

Kompas TV Tidak hanya neraca dagang yang defisit. Pemerintah juga mengumumkan pada april kinerja anggaran pendapatan dan belanja negara terseok-seok. Defisit anggaran negara mencapai Rp 101 triliun atau 0,63 persen dari Produk Domestik Bruto. Defisit ini melebar hampir 2 kali lipat dari periode yang sama tahun lalu Rp 54,9 triliun. Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan perlambatan ekonomi global berdampak besar terhadap kinerja perekonomian Indonesia. Perlambatan ekonomi setidaknya memengaruhi dua hal. Yaitu penerimaan pajak dan pendapatan negara selain pajak. #DefisitAnggaran #SriMulyani
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com