JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Komandan Tim Mawar Mayjen TNI (Purn) Chairawan mempersoalkan penggunaan nama "Tim Mawar" dalam judul artikel Majalah Tempo edisi 10 Juni 2019.
Artikel tersebut berjudul "Tim Mawar dan Rusuh Sarinah". Di dalamnya tertulis bahwa Tim Mawar diduga terlibat dalam kerusuhan di beberapa titik di Jakarta, 21-22 Mei 2019.
Chairawan berpendapat, penggunaan Tim Mawar untuk artikel tersebut tidak relevan. Ia menilai, kata "tim" merujuk pada sekelompok orang. Padahal, tim tersebut sudah bubar.
"Tim Mawar kan sudah bubar. Itu kan menyudutkan berarti. Tahun 1999 sudah bubar. Kalau pun ada, itu kan personel, anggota. Nggak mungkin satu orang dibilang tim, atau dua disebut tim. Tim itu banyak," ungkap Chairawan di kantor Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Rabu (12/6/2019).
Baca juga: Majalah Tempo Dilaporkan Ke Dewan Pers oleh Eks Komandan Tim Mawar, Ini Fakta-faktanya...
"Apa pengertian Tim Mawar dan Rusuh Sarinah? 'Dan' itu saya liat di kamus kemarin, ada keterkaitannya. Contoh menambah, orang ini dan ini berarti dua, kan gitu. Atau kesetaraan, bapak dan ibu. Saya sudah liat di kamus," sambung dia.
Dalam laporan Majalah Tempo edisi 10 Juni 2019, mantan anggota Tim Mawar Fauka Noor Farid diduga terkait dengan aksi kerusuhan tersebut dan disebutkan berada di sekitar Gedung Bawaslu saat kerusuhan.
Dalam transkrip percakapan yang diperoleh Tempo dari pihak Kepolisian, Fauka menyebutkan bagus jika terjadi kekacauan, apalagi hingga menimbulkan korban.
Baca juga: Dewan Pers Panggil Eks Komandan Tim Mawar dan Majalah Tempo Selasa Pekan Depan
Dugaan tersebut juga diperkuat dua sumber di Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Menurut sumber tersebut, kata Tempo, Fauka ikut merancang demonstrasi di Bawaslu tersebut.
Rapat terkait perencanaan aksi disebutkan dilakukan di kantor BPN, Jakarta Selatan.
Dalam laporan tersebut, Fauka membantah sedang berada di sekitar Gedung Bawaslu saat kerusuhan. Ia juga membantah dirinya menginginkan korban dari peristiwa tersebut.
Baca juga: Polisi Akan Periksa Mantan Anggota Tim Mawar terkait Kerusuhan 22 Mei
Menurutnya, penggunaan bahasa tersebut dapat menimbulkan dugaan macam-macam.
"Kita bicara bahasa ya, bahasa itu menimbulkan image macam-macam dugaan," tuturnya.
Kedatangan Chairawan ke Bareskrim Polri dalam rangka melaporkan Majalah Tempo. Hingga berita ini dibuat, proses pelaporan masih berlangsung.