Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arus Balik Padat, Pengendara Bus dan Mobil Jarak Dekat Diimbau Lewat Jalur Normal

Kompas.com - 09/06/2019, 12:23 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hingga H+3 Lebaran, Minggu (9/6/2019), sistem satu arah atau one way masih diberlakukan di jalan tol Jakarta-Cikampek.

Rekayasa lalu lintas ini diberlakukan untuk arus balik dari KM 414 Kalikangkung menuju KM 29 jalan tol Jakarta-Cikampek sejak pukul 08.24 WIB.

"Pemberlakuan one way H+3 Lebaran yang merupakan hari libur terakhir sebelum jadwal aktivitas normal kembali pada tanggal 10 Juni 2019 ini diharapkan dapat mencairkan volume lalu lintas yang meningkat signifikan dari arah timur menuju Jakarta," kata Corporate Communications Department Head Jasa Marga, Irra Susiyanti, dalam keterangan tertulis, Sabtu (9/5/2019).

Baca juga: Arus Balik Padat, One Way 385 Kilometer Dimajukan

Menurut Ira, pemberlakuan sistem one way dilakukan lebih awal dari rencana sebelumnya yaitu pukul 12.00 WIB.

Bagi pengguna jalan tol Jakarta-Cikampek yang menuju ke arah timur seperti Cikampek atau Bandung, maksimal dapat keluar di akses tol Cikarang Barat. Selanjutnya, mereka dapat menggunakan jalan nasional atau jalur Pantura.

"Jasa Marga mengimbau kendaraan bus dan non-golongan I serta pengguna jalan jarak dekat untuk tetap menggunakan jalur normal," ujar Irra.

Baca juga: One Way Kalikangkung-Cikampek Diperpanjang hingga Pukul 24.00

Ia juga mengimbau supaya seluruh pengguna jalan tetap berhati-hati dalam berkendara dan memperhatikan rambu-rambu serta arahan petugas di lapangan.

"Pastikan kecukupan saldo uang elektronik dan BBM sebelum memasuki jalan tol agar perjalanan lebih nyaman," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com