Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Putra SBY Silaturahim ke Rumah Megawati, Apa yang Dibahas?

Kompas.com - 05/06/2019, 14:22 WIB
Abba Gabrillin,
Caroline Damanik

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Dua putra Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono, bersilaturahim ke kediaman Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (5/6/2019).

Politisi PDI Perjuangan Pramono Anung mengatakan, keduanya datang untuk bersilaturahim dengan Megawati dan keluarganya dalam momen Idul Fitri.

Baca juga: Idul Fitri, AHY dan Ibas Silaturahim ke Rumah Megawati

Selain itu, pertemuan ini dinilai sebagai langkah awal rekonsiliasi politik pasca pemilu.

"Ya itu tadi bahwa itu semua silaturahim membuka komunikasi. Kalau komunikasi mempermudah untuk saling mengerti dan saya yakinlah apa yang menjadi ketegangan pada saat pemilu kemarin, sekarang ini sudah hampir tidak ada," ujar Pramono di kediaman Megawati.

Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono berkunjung ke kediaman Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, pada hari pertama perayaan Idul Fitri, Rabu (5/6/2019). Keduanya didampingi istri masing-masing, Anissa dan Alya.KOMPAS.com/ABBA GABRILIN Agus Harimurti Yudhoyono dan Edhie Baskoro Yudhoyono berkunjung ke kediaman Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Menteng, Jakarta Pusat, pada hari pertama perayaan Idul Fitri, Rabu (5/6/2019). Keduanya didampingi istri masing-masing, Anissa dan Alya.
Menurut Pram, harus disyukuri bahwa Pemilu Presiden dan Pemilu Legislatif 2019 berjalan dengan baik. Kemudian, setelah pemilu, beberapa tokoh bisa berkomunikasi dan bersilaturahim.

Baca juga: AHY: Maaf Lahir Batin untuk Indonesia, Terima Kasih Doa untuk Bu Ani...

Pram yang juga merupakan Sekretaris Kabinet menuturkan, pertemuan dua putra SBY dan Megawati juga dihadiri putri Megawati, Puan Maharani, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dan pejabat lainnya.

"Mudah-mudahan dengan hal ini bisa dimaknai bahwa Idul Fitri betul-betul mempersatukan kita sebagai bangsa," kata Pram.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

TNI AL Ketambahan 2 Kapal Patroli Cepat, KRI Butana-878 dan KRI Selar-879

Nasional
Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Sejarah BIN yang Hari Ini Genap Berusia 78 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com