Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ani Yudhoyono Tutup Usia, Berikut Informasi Awal yang Terhimpun

Kompas.com - 01/06/2019, 11:37 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Mantan ibu negara, Ani Yudhoyono meninggal dunia pada usia 66 tahun di National University Hospital (NUH) Singapura, pada Sabtu (1/6/2019) pukul 11.50 waktu Singapura.

Sebelumnya, istri dari Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono ini diketahui mengidap sakit kanker darah sejak awal Februari 2019. Dia mendapatkan perawatan intensif di Singapura.

Informasi ini kali pertama didapatkan dari salah satu dokter yang tergabung dalam Tim Dokter Kepresidenan, dr. Terawan Agus Putranto saat dihubungi melalui WhatsApp oleh jurnalis KompasTV.

Baca juga: Ani Yudhoyono Meninggal Dunia

Jenazah perempuan bernama lengkap Kristiani Herawati itu masih didampingi oleh segenap keluarga di NUH. Sejumlah petinggi Partai Demokrat juga turut hadir di sana.

Sejauh ini belum ada keterangan yang diberikan dari pihak keluarga, baik suami, anak, maupun menantunya terkait rencana pemakaman.

Ketua Divisi Komunikasi Partai Demokrat Imelda Sari juga mengabarkan kabar duka ini kepada awak media yang menanti di NUH. Imelda menyampaikan permohonan maaf untuk Ani Yudhoyono, mewakili pihak keluarga.

Ia pun menyatakan akan menyampaikan rencana pemulangan jenazah dan kegiatan ke depannya kepada pihak media jika memang sudah ada informasi pasti.

Belum diketahui pula, di mana pemakaman akan dilakukan nantinya. Apakah di tanah kelahiran Ani Yudhoyono di Yogyakarta, atau di lokasi lain.

Mantan Ibu Negara ini sebelumnya mengalami penurunan kesehatan dan dirawat di ruang Intensive Care Unit (ICU) NUH beberapa hari terakhir. Ia menjalani serangkaian penangan intensif dari tim dokter setempat dan Tim Dokter Kepresidenan dari Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com