Salin Artikel

Ani Yudhoyono Tutup Usia, Berikut Informasi Awal yang Terhimpun

KOMPAS.com – Mantan ibu negara, Ani Yudhoyono meninggal dunia pada usia 66 tahun di National University Hospital (NUH) Singapura, pada Sabtu (1/6/2019) pukul 11.50 waktu Singapura.

Sebelumnya, istri dari Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono ini diketahui mengidap sakit kanker darah sejak awal Februari 2019. Dia mendapatkan perawatan intensif di Singapura.

Informasi ini kali pertama didapatkan dari salah satu dokter yang tergabung dalam Tim Dokter Kepresidenan, dr. Terawan Agus Putranto saat dihubungi melalui WhatsApp oleh jurnalis KompasTV.

Jenazah perempuan bernama lengkap Kristiani Herawati itu masih didampingi oleh segenap keluarga di NUH. Sejumlah petinggi Partai Demokrat juga turut hadir di sana.

Sejauh ini belum ada keterangan yang diberikan dari pihak keluarga, baik suami, anak, maupun menantunya terkait rencana pemakaman.

Ketua Divisi Komunikasi Partai Demokrat Imelda Sari juga mengabarkan kabar duka ini kepada awak media yang menanti di NUH. Imelda menyampaikan permohonan maaf untuk Ani Yudhoyono, mewakili pihak keluarga.

Ia pun menyatakan akan menyampaikan rencana pemulangan jenazah dan kegiatan ke depannya kepada pihak media jika memang sudah ada informasi pasti.

Belum diketahui pula, di mana pemakaman akan dilakukan nantinya. Apakah di tanah kelahiran Ani Yudhoyono di Yogyakarta, atau di lokasi lain.

Mantan Ibu Negara ini sebelumnya mengalami penurunan kesehatan dan dirawat di ruang Intensive Care Unit (ICU) NUH beberapa hari terakhir. Ia menjalani serangkaian penangan intensif dari tim dokter setempat dan Tim Dokter Kepresidenan dari Indonesia.

https://nasional.kompas.com/read/2019/06/01/11371191/ani-yudhoyono-tutup-usia-berikut-informasi-awal-yang-terhimpun

Terkini Lainnya

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang 'Toxic'

JK: Pelanggar UU Lebih Tidak Boleh Masuk Pemerintahan Ketimbang Orang "Toxic"

Nasional
Tanggapi Luhut soal Orang 'Toxic', Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Tanggapi Luhut soal Orang "Toxic", Anies: Saya Hindari Diksi Merendahkan atas Perbedaan Pandangan

Nasional
Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Profil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Dulu Antikorupsi, Kini Ditahan KPK

Nasional
Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim 'Red Notice' ke Interpol

Buru WN Nigeria di Kasus Email Bisnis Palsu, Bareskrim Kirim "Red Notice" ke Interpol

Nasional
Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Sama Seperti Ganjar, Anies Berencana Berada di Luar Pemerintahan

Nasional
Anggap 'Presidential Club' Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Anggap "Presidential Club" Prabowo Positif, Jusuf Kalla: di Seluruh Dunia Ada

Nasional
Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Dituntut 1 Tahun Penjara Kasus Pencemaran Nama Ahmad Sahroni, Adam Deni Ajukan Keberatan

Nasional
Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Anies Mengaku Belum Bicara Lebih Lanjut Terkait Pilkada DKI Jakarta dengan Surya Paloh

Nasional
KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

KPK Tahan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor

Nasional
Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat 'Presidential Club'

Prabowo Tak Perlu Paksakan Semua Presiden Terlibat "Presidential Club"

Nasional
'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

"Presidential Club" Prabowo Diprediksi Jadi Ajang Dialog dan Nostalgia

Nasional
Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye 'Tahanan KPK' Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Gus Muhdlor Kenakan Rompi Oranye "Tahanan KPK" Usai Diperiksa 7 Jam, Tangan Diborgol

Nasional
Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Adam Deni Hanya Dituntut 1 Tahun Penjara, Jaksa: Sudah Bermaafan dengan Sahroni

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Ide "Presidential Club" Prabowo Diprediksi Bakal Bersifat Informal

Nasional
Prabowo Mau Bentuk 'Presidential Club', Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Prabowo Mau Bentuk "Presidential Club", Ma'ruf Amin: Perlu Upaya Lebih Keras

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke