Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: Perusuh Berbaur dengan Massa, Bawa Senjata Api saat Aksi 21 Mei

Kompas.com - 27/05/2019, 15:26 WIB
Ihsanuddin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi mengungkap adanya kelompok ketiga yang ingin menciptakan martir dalam aksi menolak hasil pilpres pada 21-22 Mei di depan Gedung Bawaslu.

Anggota kelompok yang dipimpin oleh HK ini berbaur dengan massa dan mengincar orang-orang yang dijadikan martir.

"21 mei 2019 tersangka HK dengan membawa senjata revolver taurus 38 beserta tim turun ke depan bercampur dengan massa aksi pada tanggal 21 untuk melakukan aksinya, dengan peserta aksi lainnya," kata Kepala Divisi Humas Polri Irjen Muhammad Iqbal dalam jumpa pers di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Senin (27/5/2019).

Baca juga: Polri: Perusuh 22 Mei Berupaya Bunuh 4 Pejabat dan Pimpinan Lembaga Survei

Menurut Iqbal, dalam menjalankan aksinya ini, HK dibantu oleh sejumlah rekannya yakni AZ, TJ dan IR. Mereka mendapatkan senjata dengan membelinya dari AF dan AD.

Iqbal turut menunjukkan senjata yang disita sebagai barang bukti. Selain senjata revolver laras pendek, ada juga satu senjata laras panjang yang bisa membidik dari kejauhan.

"Ini ada teleskopnya. Diduga kuat memang ingin menghabisi dari jarak jauh. Walau rakitan, ini efeknya luar biasa," kata Iqbal sambil menunjukkan senjata laras panjang itu ke awak media.

Baca juga: Ini Pengakuan Andri Bibir, Perusuh yang Dikabarkan Tewas Setelah Dipukuli Oknum Brimob

 

Kendati demikian, polisi masih mendalami apakah adanya korban tewas karena luka tembak disebabkan karena ulah kelompok ini.

"Karena ada banyak kelompok yang menunggangi demo ini, bukan hanya kelompok ini saja," kata dia.

Saat ini, HK beserta tiga rekannya AZ, TJ dan IR yang mencoba melakukan upaya kerusuhan dan pembunuhan sudah ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka. Begitu juga AF dan AD selaku penyuplai senjata.

Namun untuk otak yang meminta melakukan pembunuhan ini, polisi mengaku masih melakukan pendalaman. 

Kompas TV Video CCTV menunjukkan sebuah mobil ambulans terekam menurunkanmassa yang diduga pelaku kerusuhan di aksi 22 Mei lalu. Hal ini menjadi salah satu indikasi bahwa kerusuhan di aksi 22 Mei telah direncanakan dan terorganisir. Simak AIMAN yang menggambarkan pola - pola pergerakan mereka, Eksklusif. Termasuk visual CCTV yang menguatkan bukti - bukti ini. Saksikan Program AIMAN dalam episode EKSKLUSIF "Aksi Rahasia di Kerusuhan 22 Mei" yang tayang pada Senin 27 Mei 2019 pukul 20.00 WIB di KompasTV. #CCTVBaliTower #Aksi22Mei #Perusuh22Mei
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke Jokowi, Unggah 3 Foto Bareng di Instagram

Prabowo Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke Jokowi, Unggah 3 Foto Bareng di Instagram

Nasional
Ingin Usung Kader Sendiri di Jakarta, PDI-P: Bisa Cagub atau Cawagub

Ingin Usung Kader Sendiri di Jakarta, PDI-P: Bisa Cagub atau Cawagub

Nasional
PDI-P Siapkan Kadernya Jadi Cawagub Jabar Dampingi Ridwan Kamil

PDI-P Siapkan Kadernya Jadi Cawagub Jabar Dampingi Ridwan Kamil

Nasional
6 Jaksa Peneliti Periksa Berkas Pegi Setiawan

6 Jaksa Peneliti Periksa Berkas Pegi Setiawan

Nasional
Mendagri: Pj Kepala Daerah yang Maju Pilkada Harus Mundur dari ASN Maksimal 40 Hari Sebelum Pendaftaran

Mendagri: Pj Kepala Daerah yang Maju Pilkada Harus Mundur dari ASN Maksimal 40 Hari Sebelum Pendaftaran

Nasional
Polri Punya Data Anggota Terlibat Judi 'Online', Kompolnas: Harus Ditindak Tegas

Polri Punya Data Anggota Terlibat Judi "Online", Kompolnas: Harus Ditindak Tegas

Nasional
Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Merosot, Demokrat: Kami Hormati Golkar

Golkar Sebut Elektabilitas Ridwan Kamil di Jakarta Merosot, Demokrat: Kami Hormati Golkar

Nasional
Ulang Tahun Terakhir sebagai Presiden, Jokowi Diharapkan Tinggalkan 'Legacy' Baik Pemberantasan Korupsi

Ulang Tahun Terakhir sebagai Presiden, Jokowi Diharapkan Tinggalkan "Legacy" Baik Pemberantasan Korupsi

Nasional
Bansos untuk Korban Judi Online, Layakkah?

Bansos untuk Korban Judi Online, Layakkah?

Nasional
Mendagri Minta Tak Ada Baliho Dukungan Pilkada Pj Kepala Daerah

Mendagri Minta Tak Ada Baliho Dukungan Pilkada Pj Kepala Daerah

Nasional
Gangguan Sistem Pusat Data Nasional, Pakar: Tidak Terjadi kalau Pemimpinnya Peduli

Gangguan Sistem Pusat Data Nasional, Pakar: Tidak Terjadi kalau Pemimpinnya Peduli

Nasional
Dari 3 Tahun Lalu, Pakar Prediksi Gangguan Sistem Bakal Menimpa PDN

Dari 3 Tahun Lalu, Pakar Prediksi Gangguan Sistem Bakal Menimpa PDN

Nasional
Dompet Dhuafa Distribusikan Sekitar 1.800 Doka di Jateng

Dompet Dhuafa Distribusikan Sekitar 1.800 Doka di Jateng

Nasional
Survei Litbang 'Kompas': Mayoritas Kelas Bawah hingga Atas Puas Atas Kinerja Jokowi di Bidang Ekonomi

Survei Litbang "Kompas": Mayoritas Kelas Bawah hingga Atas Puas Atas Kinerja Jokowi di Bidang Ekonomi

Nasional
PDN Kominfo Gangguan, Pakar: Ini Krisis Besar, Punya Skenario Penanggulangan?

PDN Kominfo Gangguan, Pakar: Ini Krisis Besar, Punya Skenario Penanggulangan?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com