Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Imbauan Prabowo Dinilai Belum Cukup, Seharusnya Minta Pendukung Pulang

Kompas.com - 22/05/2019, 19:34 WIB
Ihsanuddin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi PDI-P Charles Honoris menghargai imbauan Prabowo Subianto kepada para pendukungnya yang berunjuk rasa untuk menghidari cara-cara kekerasan. Namun imbauan itu dinilai belum cukup.

"Prabowo seharusnya juga meminta pendukungnya yang berunjuk rasa untuk pulang, karena aksi itu rawan ditunggangi oleh para perusuh," kata Charles dalam keterangan tertulisnya, Rabu (22/5/2019).

Baca juga: Jika Prabowo Tak Datang, Demonstran di Bawaslu Akan Bubar Usai Buka Puasa

 

Apalagi, lanjut Charles, Prabowo juga sudah memilih menempuh jalan konstitusional di Mahkamah Konstitusi. Sehingga, ia menilai aksi-aksi jalanan hanyalah kesia-siaan dan hanya masyarakat luas yang akan dirugikan.

Selain itu, ia juga meminta Prabowo hendaknya tidak menutup mata bahwa ada massa perusuh dari luar daerah yang menunggangi aksi pendukungnya. Juga adanya penyelundupan senjata untuk dipergunakan dalam aksi 22 Mei.

"Jika Prabowo membuka mata terhadap fakta itu, dia seharusnya tidak cepat mengambil kesimpulan tentang pelaku penembakan dalam demo tersebut," kata anggota Komisi I DPR ini.

Baca juga: Prabowo Minta Pendukungnya Jangan Pakai Kekerasan

Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Charles Honoris.Fabian Januarius Kuwado Anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Charles Honoris.

Charles menambahkan, ia mendukung penuh aparat TNI-Polri yang berkerja tak kenal lelah di Bulan Ramadhan ini untuk terus menjaga keamanan Jakarta dan juga nasional. Ia yakin sinergi dan kesatupaduan TNI-Polri akan cepat menanggulangi gangguan keamanan yang terjadi, sehingga situasi kembali aman, damai dan kondusif.

Charles juha menyampaikan turut berduka sedalam-dalamnya bagi keluarga korban jiwa, dan juga korban luka-luka akibat kerusuhan di kawasan Tanah Abang, Jakpus, dini hari tadi.

"Gangguan keamanan yang menimbulkan korban ini tentu sama-sama tidak kita inginkan, sehingga sudah sepatutnya seluruh pihak ikut serta meredam situasi dan mencegah terjadinya provokasi," kata dia.

Baca juga: Prabowo Imbau Semua Pihak Menahan Diri dan Tak Lakukan Provokasi

 

Calon presiden Prabowo Subianto sebelumnya meminta para pendukungnya untuk tidak melakukan aksi anarkistis dalam menyampaikan aspirasi penolakan hasil rekapitulasi suara Pilpres 2019. Permintaan itu disampaikan Prabowo dalam jumpa pers di kediamannya di Kertanegara, Jakarta, Rabu (22/5/2019) sore.

"Saya tegaskan kepada semua yang masih mendegar saya, para pendukung saya, sekali saya tegaskan hindari kekerasan fisik, berlakukan sopan dan santun. Homatilah pejabat-pejabat penegak hukum dan jangan sekali-sekali menggunakan kekerasan," kata Prabowo.

Namun, hanya berselang beberapa jam dari imbauan Prabowo, kericuhan kembali pecah di depan Bawaslu pada petang ini.

Kompas TV Capres 02 Prabowo Subianto menggelar konpers di kediamannya di Kertanegara, Jakarta, terkait aksi 22 Mei 2019. Prabowomengatakan kepada pendukungnya untuk menggelar aksi dengan damai dan menghindari kekerasan fisik. #PrabowoSubianto #Pemilu #Pilpres
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Sengketa Pileg di Papua Tengah, MK Soroti KPU Tak Bawa Bukti Hasil Noken

Nasional
Dilema Prabowo Membawa Orang 'Toxic'

Dilema Prabowo Membawa Orang "Toxic"

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi soal Kabinet ke Megawati, Pengamat: Harus Koordinasi dengan Prabowo

Nasional
Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Soal Kabinet Prabowo-Gibran, Pengamat Ingatkan Bukan Sekadar Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Sidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Digelar Hari Ini

Nasional
Menakar Siapa Orang 'Toxic' yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Menakar Siapa Orang "Toxic" yang Dimaksud Luhut, Lebih Relevan ke Kubu 01?

Nasional
Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Niat Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati soal Kabinet Dimentahkan PDI-P

Nasional
SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

SBY Doakan dan Dukung Prabowo Sukses Jaga Keutuhan NKRI sampai Tegakkan Keadilan

Nasional
'Presidential Club', 'Cancel Culture', dan Pengalaman Global

"Presidential Club", "Cancel Culture", dan Pengalaman Global

Nasional
Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Hari Ini, Hakim Agung Gazalba Saleh Mulai Diadili dalam Kasus Gratifikasi dan TPPU

Nasional
Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintahan

Respons Partai Pendukung Prabowo Usai Luhut Pesan Tak Bawa Orang "Toxic" ke Dalam Pemerintahan

Nasional
Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Bongkar Dugaan Pemerasan oleh SYL, KPK Hadirkan Pejabat Rumah Tangga Kementan

Nasional
Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Soal Maju Pilkada DKI 2024, Anies: Semua Panggilan Tugas Selalu Dipertimbangkan Serius

Nasional
Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Kloter Pertama Jemaah Haji Indonesia Dijadwalkan Berangkat 12 Mei 2024

Nasional
Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Saat Jokowi Sebut Tak Masalah Minta Saran Terkait Kabinet Prabowo-Gibran...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com