Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rabu Besok, Polisi Kembali Tutup Ruas Jalan di Depan Bawaslu

Kompas.com - 21/05/2019, 19:48 WIB
Christoforus Ristianto,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepolisian berencana kembali menutup ruas jalan di depan Gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Jalan M. H. Thamrin, Jakarta Pusat pada Rabu (22/5/2019). Pasalnya, kemungkinan massa akan berkumpul kembali di depan Bawaslu.

"Ya ada kemungkinan besok ditutup lagi karena diprediksi akan terjadi penumpukkan massa. Maka, rekayasa arus lalu lintas tetap dipersiapkan besok," ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Brigadir Jenderal (Pol) Dedi Prasetyo di Gedung Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (21/5/2019).

Baca juga: Demo Berlangsung Sejak Siang, Ini Tanggapan Komisioner Bawaslu

Untuk rekayasa jalan, lanjutnya, kepolisian sudah mempersiapkannya secara maksimal. Skenario mengantisipasi penumpukkan massa dalam jumlah besar juga akan dilakukan.

Adapun untuk massa yang berkumpul di Bawaslu hari ini, seperti diungkapkan Dedi, sedang diupayakan pembubaran massa dengan cara persuasif.

"Untuk hari ini mereka (massa) meminta sampai dengan berbuka puasa lalu sholat maghrib. Setelah itu mereka bubar dan kembali ke daerah masing-masing, sekarang sih tinggal sebagian kecil ya," jelas Dedi.

Baca juga: Titiek Soeharto Sambangi Pengunjuk Rasa di Depan Kantor Bawaslu

Seperti diketahui, pada Selasa (21/5/2019), sekitar pukul 11.30 WIB, jalan di depan Gedung Bawaslu sudah terlihat kosong hingga kawasan depan Plaza Indonesia. Hal itu dikarenakan penutupan ruas jalan sekitar Bawaslu untuk mengantisipasi aksi massa.

Berjejer pula beberapa kendaraan taktis di depan Gedung Bawaslu, misalnya kendaraan pengurai massa dan pembawa kawat pembatas.

Aksi massa itu digelar usai Komisi Pemilihan Umum (KPU) mengumumkan hasil rekapitulasi pada Selasa dini hari (21/5/2019) pukul 01.46 WIB.

Kompas TV Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menolak untuk menindaklanjuti laporan BPN Prabowo Subianto-Sandiaga Uno terkait dugaan kecurangan pemilihan umum terstruktur, sistematis, dan masif.<br /> <br /> Penolakan laporan oleh Bawaslu karena bukti yang diajukan tidak sesuai dengan ketentuan yang berlaku. #kecuranganpemilu #bawaslu #pemilu2019
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Ma'ruf Amin: 34 Kementerian Sudah Cukup, tetapi Bisa Lebih kalau Perlu

Nasional
Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Ada Gugatan Perdata dan Pidana, KPK Mengaku Harus Benar-benar Kaji Perkara Eddy Hiariej

Nasional
Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Jokowi Resmikan Modeling Budi Daya Ikan Nila Salin di Karawang

Nasional
Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Jokowi Naik Heli ke Karawang, Resmikan Tambak Ikan Nila dan Cek Harga Pangan

Nasional
Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Sidang SYL, KPK Hadirkan Direktur Pembenihan Perkebunan Jadi Saksi

Nasional
Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Proyek Jet Tempur KF-21 Boramae dengan Korsel yang Belum Capai Titik Temu…

Nasional
Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah, Minta PBB Bertindak

Nasional
Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Ganjar dan Anies Pilih Oposisi, Akankah PDI-P Menyusul?

Nasional
Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Kata Gibran soal Urgensi Adanya Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis

Nasional
Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Riwayat Gus Muhdlor: Hilang Saat OTT, Beralih Dukung Prabowo, Akhirnya Tetap Ditahan KPK

Nasional
Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Cek Hotel dan Bus Jemaah Haji, Menag: Semua Baik

Nasional
Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Menerka Peluang Anies dan Ahok Berduet pada Pilkada DKI Jakarta

Nasional
Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Gibran Sebut Ada Pembahasan soal Kementerian Khusus Program Makan Siang Gratis, tapi Belum Final

Nasional
Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Pengamat: Jangankan 41, Jadi 100 Kementerian Pun Tak Masalah asal Sesuai Kebutuhan

Nasional
Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Utak-atik Strategi Jokowi dan Gibran Pilih Partai Politik, PSI Pasti Dicoret

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com