Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelompok Aktivis 1998 Berziarah Ke Makam Korban Tragedi Trisakti

Kompas.com - 12/05/2019, 16:24 WIB
Devina Halim,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aktivis yang tergabung dalam Rembug Nasional Aktivis 1998 berziarah ke makam empat mahasiswa yang menjadi korban Tragedi Trisakti, di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Minggu (12/5/2019).

Empat mahasiswa yang menjadi korban, yaitu Elang Mulia Lesmana, Hafidin Royan, Heri Hartanto, dan Hendriawan Sie.

Ziarah tersebut bertepatan dengan peringatan 21 tahun Tragedi Trisakti yang terjadi pada 12 Mei 1998.

Kegiatan acara dimulai dengan doa bersama yang dilanjutkan dengan prosesi tabur bunga.

Anggota Rembug Nasional Aktivis 1998, Julianto Hendro Cahyono, menuturkan, ziarah tersebut merupakan kewajiban untuk memberikan apresiasi kepada keempat mahasiswa yang telah memperjuangkan Reformasi.

"Ziarah ini merupakan bukti kita angkatan 98, mempunyai kewajiban sejarah terhadap kawan-kawan kita yang gugur pada saat kita memperjuangkan reformasi total tahun 1998," kata Julianto.

Baca juga: 21 Tahun Tragedi Trisakti, Amnesty Internasional Desak Penyelesaian Kasus

Pada 12 Mei 1998, empat mahasiswa tewas dalam penembakan terhadap peserta demonstrasi menentang pemerintahan Soeharto, di kampus Universitas Trisakti, Grogol, Jakarta Barat.

Dokumentasi Kontras menulis, korban luka mencapai 681 orang dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia.

Tragedi Trisakti menjadi simbol dan penanda perlawanan mahasiswa terhadap pemerintahan Orde Baru.

Setelah tragedi itu, perlawanan mahasiswa dalam menuntut reformasi semakin besar, hingga akhirnya memaksa Soeharto untuk mundur pada 21 Mei 1998.

Acara tersebut turut dihadiri sejumlah tokoh seperti politisi PDI Perjuangan, Adian Napitupulu, hingga Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid.

Julianto menuturkan, mereka masih memiliki serangkaian acara, misalnya berziarah ke makam para korban Reformasi Mei 1998.

"Tanggal 14 Mei mengadakan ziarah ke makam Pondok Rangon, di situ telah dikubur korban-korban dari kerusuhan Mei 98, ada 1.000-an lebih yang dimakamkan di Pondok Rangon," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com