Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Instruksi Presiden pada Ratas Persiapan Ramadhan

Kompas.com - 03/05/2019, 13:03 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menginstruksikan beberapa hal terkait persiapan menghadapi bulan Ramadhan 1440 Hijriah.

Pertama, yang berkaitan dengan ketersediaan serta stabilitas harga bahan pokok jelang dan selama bulan puasa.

"Ketersediaan dan stabilitas harga bahan-bahan pokok yang dibutuhkan rakyat, itu betul -betul harus terus kita jaga," ujar Presiden Jokowi dalam rapat terbatas membahas persiapan Lebaran di Kantor Presiden, Jakarta, Jumat (3/5/2019).

Baca juga: Jelang Ramadhan, Polres Karawang Musnahkan Belasan Ribu Miras termasuk Oplosan

Kedua, Jokowi menginstruksikan menteri terkait betul-betul mempersiapkan infrastruktur dan moda transportasi, terutama yang berada di jalur mudik. Ini termasuk kecukupan stok BBM di sepanjang jalur itu.

Khusus mengenai kesiapan infrastruktur, Presiden bersyukur proyek tol Trans Jawa (dari Merak sampai Probolinggo) saat ini telah tersambung.

"Ini akan sangat membantu. Juga di Sumatera atau Trans Sumatera, beberapa ruas, dari Bakauheuni mungkin sampai Palembang juga sudah tersambung sehingga ini tentunya akan memperlancar arus mudik," ujar Jokowi.

Terakhir, Presiden Jokowi juga meminta TNI-Polri bersinergi dalam mencegah tindakan yang berpotensi menyebabkan gangguan keamanan dan ketertiban selama bulan Ramadhan sehingga umat Islam dapat menjalankan ibadah dengan nyaman.

Baca juga: Kemendag Minta Warga Manokwari Tak Khawatir Stok Kebutuhan Pokok Jelang Ramadhan

Jokowi mengingatkan, menyiapkan kelancaran arus mudik hingga stabilitas sekaligus ketersediaan bahan pangan pada bulan Ramadhan bukan kali ini saja dilakukan. Ini adalah agenda rutin yang setiap tahun dilaksanakan.

Oleh sebab itu, ia ingin persiapan yang dilakukan tahun ini lebih detail dibanding tahun-tahun sebelumya.

"Saya ingin tahun ini persiapannya lebih detail dan semakin baik, terutama yang berkait dengan manajemen lapangan. Manajemen lapangan harus lebih terpadu, lebih terkoordinasi dari pusat maupun daerah," ujar Jokowi.

Kompas TV Di Brebes, Jawa Tengah, tidak hanya daging ayam dan telur yang naik, harga bumbu dapur juga merangkak naik.<br /> Rata-rata bumbu dapur telah mengalami kenaikan dari 500 rupiah hingga Rp 2.000 rupiah. Kenaikan paling tinggi terjadi pada bawang putih, kenaikan mencapai hampir dua kali lipat. Selain disebabkan karena berkurangnya pasokan, sebagian pedagang mengatakan kenaikan ini merupakan tradisi jelang masuknya bulan suci Ramadhan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com