JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Komunikasi Politik Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Usman Kansong menilai, pertemuan Jokowi dengan Komandan Kosgama Partai Demokrat Agus Yudhoyono tidak perlu dikaitkan dengan penyusunan kabinet pada periode kedua pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.
Menurut dia, pertemuan itu hanya langkah awal Jokowi untuk menjalin silaturahim kembali dengan semua pihak yang berseberangan saat Pemilihan Presiden 2019.
Demikian pula halnya dengan pertemuan Jokowi dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan beberapa hari sebelumnya.
"Saya kira tafsir yang relatif hampir sama adalah itu upaya untuk menjalin kembali komunikasi, menjalin kembali silaturahim. Saya melihatnya masih dini kalau kita kemudian bicara soal bagi-bagi kursi terutama di kabinet," ujar Usman di Posko Cemara, Menteng, Kamis (2/4/2019).
Usman mengatakan, TKN Jokowi-Ma'ruf yakin Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan mengumumkan kemenangan pasangan calon nomor urut 01 itu pada 22 Mei 2019.
Baca juga: Soal Hasil Pemilu 2019, AHY Setuju dengan Jokowi
Menurut dia, Jokowi memiliki banyak waktu hingga Oktober nanti untuk membicarakan susunan kabinet barunya.
"Jadi masih cukup panjang. Tetapi yang ingin saya sampaikan bahwa pertemuan Pak Jokowi dengan Pak Zul maupun Pak AHY adalah upaya yang kita sebut menjalin silaturahim, membuka ruang komunikasi, merajut kembali persatuan," kata dia.
Pada Kamis sore, Jokowi bertemu dengan AHY di Istana Kepresidenan, Jakarta.
AHY mengaku diundang oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno tiga hari lalu. Lantas, AHY menyanggupi permintaan Pratikno untuk bertemu Jokowi di Istana pada sore ini.
AHY menilai, silaturahim ini adalah sesuatu yang baik setelah rangkaian panjang kampanye Pemilu 2019.
Baca juga: Bertemu dengan AHY, Jokowi Disebut Sedang Tunjukan Sikap Negarawan
Apalagi Partai Demokrat dalam pemilu berada di posisi yang berseberangan dengan mengusung pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
"Tadi juga menjadi suasana yang baik bersilaturahmi kembali setelah kesibukan Beliau dan kami juga di lapangan selama 8 bulan terakhir ini," kata AHY.
Namun, sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menilai, tak menutup kemungkinan pertemuan Jokowi dan AHY akan membicarakan koalisi pasca Pilpres 2019.
"Ya bisa juga pastinya begitu (bicara koalisi), karena prinsipnya pemerintahan yang efektif itu sebanyak mungkin teman. Sebanyak mungkin koalisi yang semakin kuat," kata Moeldoko di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis sore.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.