Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TKN Jokowi-Ma'ruf: Terlalu Dini untuk Bicarakan Kursi Kabinet

Kompas.com - 02/05/2019, 18:36 WIB
Jessi Carina,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Komunikasi Politik Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Usman Kansong menilai, pertemuan Jokowi dengan Komandan Kosgama Partai Demokrat Agus Yudhoyono tidak perlu dikaitkan dengan penyusunan kabinet pada periode kedua pemerintahan Jokowi-Ma'ruf.

Menurut dia, pertemuan itu hanya langkah awal Jokowi untuk menjalin silaturahim kembali dengan semua pihak yang berseberangan saat Pemilihan Presiden 2019.

Demikian pula halnya dengan pertemuan Jokowi dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan beberapa hari sebelumnya.

"Saya kira tafsir yang relatif hampir sama adalah itu upaya untuk menjalin kembali komunikasi, menjalin kembali silaturahim. Saya melihatnya masih dini kalau kita kemudian bicara soal bagi-bagi kursi terutama di kabinet," ujar Usman di Posko Cemara, Menteng, Kamis (2/4/2019).

Usman mengatakan, TKN Jokowi-Ma'ruf yakin Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan mengumumkan kemenangan pasangan calon nomor urut 01 itu pada 22 Mei 2019.

Baca juga: Soal Hasil Pemilu 2019, AHY Setuju dengan Jokowi

Menurut dia, Jokowi memiliki banyak waktu hingga Oktober nanti untuk membicarakan susunan kabinet barunya.

"Jadi masih cukup panjang. Tetapi yang ingin saya sampaikan bahwa pertemuan Pak Jokowi dengan Pak Zul maupun Pak AHY adalah upaya yang kita sebut menjalin silaturahim, membuka ruang komunikasi, merajut kembali persatuan," kata dia.

Pada Kamis sore, Jokowi bertemu dengan AHY di Istana Kepresidenan, Jakarta.

AHY mengaku diundang oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno tiga hari lalu. Lantas, AHY menyanggupi permintaan Pratikno untuk bertemu Jokowi di Istana pada sore ini.

AHY menilai, silaturahim ini adalah sesuatu yang baik setelah rangkaian panjang kampanye Pemilu 2019.

Baca juga: Bertemu dengan AHY, Jokowi Disebut Sedang Tunjukan Sikap Negarawan

Apalagi Partai Demokrat dalam pemilu berada di posisi yang berseberangan dengan mengusung pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Tadi juga menjadi suasana yang baik bersilaturahmi kembali setelah kesibukan Beliau dan kami juga di lapangan selama 8 bulan terakhir ini," kata AHY.

Namun, sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menilai, tak menutup kemungkinan pertemuan Jokowi dan AHY akan membicarakan koalisi pasca Pilpres 2019.

"Ya bisa juga pastinya begitu (bicara koalisi), karena prinsipnya pemerintahan yang efektif itu sebanyak mungkin teman. Sebanyak mungkin koalisi yang semakin kuat," kata Moeldoko di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis sore.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pertamina Patra Niaga Akan Tetap Salurkan Pertalite sesuai Penugasan Pemerintah

Pertamina Patra Niaga Akan Tetap Salurkan Pertalite sesuai Penugasan Pemerintah

Nasional
Menteri KKP Targetkan Tambak di Karawang Hasilkan 10.000 Ikan Nila Salin Per Tahun

Menteri KKP Targetkan Tambak di Karawang Hasilkan 10.000 Ikan Nila Salin Per Tahun

Nasional
KPK Percaya Diri Gugatan Praperadilan Karutan Sendiri Ditolak Hakim

KPK Percaya Diri Gugatan Praperadilan Karutan Sendiri Ditolak Hakim

Nasional
Soal Kasus Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, KPK Diminta Evaluasi Teknis OTT

Soal Kasus Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, KPK Diminta Evaluasi Teknis OTT

Nasional
Kaesang Didorong Maju Pilkada Bekasi, Jokowi: Tanyakan PSI, itu Urusan Partai

Kaesang Didorong Maju Pilkada Bekasi, Jokowi: Tanyakan PSI, itu Urusan Partai

Nasional
Mahfud Khawatir Korupsi Makin Banyak jika Kementerian Bertambah

Mahfud Khawatir Korupsi Makin Banyak jika Kementerian Bertambah

Nasional
Persiapan Operasional Haji 2024, 437 Petugas Diterbangkan ke Arab Saudi

Persiapan Operasional Haji 2024, 437 Petugas Diterbangkan ke Arab Saudi

Nasional
Jokowi Tegaskan Jadwal Pilkada Tak Dimajukan, Tetap November 2024

Jokowi Tegaskan Jadwal Pilkada Tak Dimajukan, Tetap November 2024

Nasional
Setelah Geledah Kantornya, KPK Panggil Lagi Sekjen DPR Indra Iskandar

Setelah Geledah Kantornya, KPK Panggil Lagi Sekjen DPR Indra Iskandar

Nasional
Menteri KP: Lahan 'Idle' 78.000 Hektar di Pantura Bisa Produksi 4 Juta Ton Nila Salin Setiap Panen

Menteri KP: Lahan "Idle" 78.000 Hektar di Pantura Bisa Produksi 4 Juta Ton Nila Salin Setiap Panen

Nasional
Istana Sebut Pansel Capim KPK Diumumkan Mei ini

Istana Sebut Pansel Capim KPK Diumumkan Mei ini

Nasional
Deret 9 Kapal Perang Koarmada II yang Dikerahkan dalam Latihan Operasi Laut Gabungan

Deret 9 Kapal Perang Koarmada II yang Dikerahkan dalam Latihan Operasi Laut Gabungan

Nasional
Jumlah Kementerian sejak Era Gus Dur hingga Jokowi, Era Megawati Paling Ramping

Jumlah Kementerian sejak Era Gus Dur hingga Jokowi, Era Megawati Paling Ramping

Nasional
Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektar Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Jokowi Sebut Ada 78.000 Hektar Tambak Udang Tak Terpakai di Pantura, Butuh Rp 13 Triliun untuk Alih Fungsi

Nasional
Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Spesifikasi 2 Kapal Patroli Cepat Terbaru Milik TNI AL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com